Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Gorontalo (Bank Sulutgo) menyatakan tetap akan melaksanakan penawaran saham perdana pada 2019 meskipun bertepatan dengan tahun politik.
Direktur Utama Bank Sulutgo Jeffry A.M. Dendeng mengatakan, perseroan tetap mempersiapkan rencana initial public offering (IPO) yang akan dilaksanakan pada tahun depan sembari memperhatikan perkembangan kondisi pasar saham.
“Persiapan tetap jalan, sambil kita lihat perkembangan kedepan. Waktunya masih cukup panjang, nanti kami lihat perkembangannya,” katanya kepada Bisnis, Selasa (11/9/2018).
Kondisi pasar saham sejalan dengan pelemahan terhadap nilai tukar yang masih terjadi hingga saat ini. Jeffry optimistis upaya stabilisasi yang dilakukan oleh pemerintah dan Bank Indonesia akan berdampak optimal.
“Ke depannya saya optimis, karena pemerintah sudah siap dengan langkah-langkah konkret untuk mengatasi hal itu,” ujarnya.
Rencana perseroan untuk menjadi perusahaan terbuka sendiri sejatinya telah diwacanakan sejak tahun lalu. Mulanya rencana tersebut ditargetkan akan terealisasi pada tahun ini, namun dengan sejumlah pertimbangan aksi tersebut dijadwal ulang untuk dapat dilaksanakan pada tahun depan.
Baca Juga
Per akhir Juli 2018, penyaluran kredit Bank Sulutgo telah mencapai Rp11,91 triliun, meningkat 24,45% dari posisi pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp9,57 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada Juli 2017 yang mencapai 10,51%.
Adapun, dari sisi penghimpunan dana, total dana pihak (DPK) ketiga per akhir Juli berhasi mencapai Rp12,04 triliun, meningkat sekitar 3,8% dari total DPK pada peridoe yang sama tahun lalu senilai Rp11, 6 triliun.
Hingga bulan pertama semester II/2018 ini, perseroan berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp160,9 miliar. Total laba tersebut mengalami penurunan sebesar 5,3% dari torehan perseroan pada Juli tahun lalu yang mencapai miliar Rp169,43 miliar.