Bisnis.com, JAKARTA - Program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) mendorong penghimpunan dana murah.
Otoritas Jasa Keuangan mencatat, sampai dengan semester I/2018 outstanding tabungan Laku Pandai mencapai Rp1,69 triliun dengan jumlah 20,18 juta nasabah.
Sampai dengan semester I/2018 setidaknya ada 27 bank umum konvensional dan dua bank umum syariah serta Bank Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta yang baru bergabung dalam program inklusi keuangan tersebut.
Jumlah agen Laku Pandai per Juni 2018 tercatat sebanyak 762.207 agen yang tersebar di 508 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mencatatkan jumlah agen Laku Pandai atau AgenMU sebanyak 40.385 agen individu dan 11.163 agen badan hukum.
Sampai dengan Juli 2018 Bank Mandiri mencatatkan 2,65 juta rekening Laku Pandai dengan nominal saldo rekening Rp283,95 miliar.
SVP Micro Development dan Agent Banking Bank Mandiri Zedo Faly mengatakan, volume tabungan Basic Saving Account (BSA) atau tabungan Mandiri Simakmur tumbuh menjadi sebesar Rp336 miliar sampai dengan Agustus 2018.
Sampai dengan akhir tahun, Zedo mengungkapkan perseroan menargetkan dana tabungan mikro yang dapat terserap, khususnya melalui program Laku Pandai, sebesar Rp20 triliun.
Bank Mandiri juga mencatatkan frekuensi transaksi melalui AgenMU sepanjang 2018 sebanyak 89.097 transaksi dengan nominal Rp11,48 miliar.
"Total agen laku pandai Bank Mandiri saat ini jumlahnya 51.548 agen. Agen dapat berfungsi pula sebagai salah satu point pembukaan rekening tabungan murah BSA dan penghimpunan dana masyarakat yang secara jarak berada jauh dari kantor cabang," ujarnya kepada Bisnis, pekan lalu.
Selain pembukaan rekening dan transaksi, AgenMU juga dapat membuka akses pinjaman mikro untuk nasabah. Meskipun demikian, Zedo menerangkan, proses keputusan kredit tetap akan dilakukan oleh pegawai Bank Mandiri yang memiliki kewenangan.
AgenMU dapat melakukan fungsi pengumpulan data calon debitur KUR dan melakukan proses penarikan dan pencairan dana kredit.
Di sisi lain, Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Bambang Tribaroto, mengatakan sampai dengan Juli 2018, total tabungan Basic Saving Account yang dihimpun agen BRILink sebanyak 4,7 juta nasabah
"Total dana pihak ketiga [DPK] sampai dengan Juli 2018 mencapai Rp671 miliar," kata Bambang.
Sejumlah bank yang menjalankan program Laku Pandai tidak menyalurkan KUR melalui agen, termasuk BRI.
Selain fungsi pembukaan rekening dan setoran atau tarik tunai, agen BRILink menjalankan fungsi sebagai referral pinjaman Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Kredit Pemilikan Lahan (KPL), dan pinjaman Badan Usaha Milik Desa (BumDes).
Sebelumnya, Direktur Teknologi Informasi & Operasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dadang Setiabudi mengatakan saat ini BNI memiliki sekitar 103.000 Agen46 yang terdiri dari agen perorangan dan agen badan hokum.
"Kontribusi penghimpunan dana dari agen sekitar Rp1,7 triliun setiap bulannya dan itu masuk ke portofolio CASA [dana murah] BNI," katanya.
Sampai dengan 31 Juli 2018 BNI mencatatkan dana pihak ketiga sebesar Rp487,92 triliun dengan komposisi dana murah sebesar 63,4%.
Selain fungsi penghimpunan dana tabungan dan transaksi lainnya, Agen46 memiliki akses untuk pengajuan kredit mikro melalui program kredit usaha rakyat (KUR).
Menurut Dadang sekitar 25% dari total Agen46 memerlukan fasilitas pinjaman bank. Total KUR yang disalurkan BNI hingga Juli mencapai Rp8,7 triliun. Sedangkan target penyaluran BNI tahun ini sebesar Rp13,5 triliun. (Nirmala Aninda)
