Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Skema BPJS Kesehatan Kurangi Tunggakan Utang ke Rumah Sakit

Guna menekan risiko bunga utang, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)  Kesehatan menempuh skema anjak piutang bagi rumah sakit yang memberikan jasa kepada penerima layanan. 
Dirut BPJS Kesehatan Fahmi Idris menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Selasa (15/8)./JIBI-Nurul Hidayat
Dirut BPJS Kesehatan Fahmi Idris menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Selasa (15/8)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Guna menekan risiko bunga utang, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)  Kesehatan menempuh skema anjak piutang bagi rumah sakit yang memberikan jasa kepada penerima layanan. 

“Rumah sakit kita buka opsi anjak piutang ya, SCF atau supply chain financing artinya utang kami ke rumah sakit, kan menjadi piutang rumah sakit ke kami. Piutang itu kemudian dijaminkan ke lembaga keuangan, bisa bank bisa nonbank,” kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris di Kantor Wakil Presiden RI, Kamis (1/11/2018).

Menurut Fahmi jika pihaknya telat membayar kewajiban tersebut kepada rumah sakit terkait, akan didenda 1%. Sedangkan dengan skema anjak piutang, bunganya lebih rendah dari denda tersebut.

Hal itu ditempuh sebagai jalan keluar agar layanan kepada masyarakat berjalan baik. Dia mengakui sudah banyak rumah sakit mengambil skema tersebut.

“Karena sebetulnya BPJS pun kalau telat bayar kan dihukum denda 1%. Sedangkan kalau anjak piutang kan bunganya tidak sampai 1%. Makanya sampai hari ini pelayanan tetap berjalan walaupun skema pembiayaan secara keseluruhan juga sedang berproses,” tuturnya.

Seperti diketahui, saat ini BPJS Kesehatan tengah mengalami defisit.  Perhitungan pihaknya defisit hingga akhir 2018 mencapai Rp16,5 triliun. Adapun hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), defisit BPJS Kesehatan mencapai Rp10,98 triliun.

Kendati demikian dia mengklaim pelayanan hampir tidak ada masalah. Pihaknya saat ini melayani hampir 700.000 orang setiap hari.

“Dan kemudian semua keluhan itu kita tangani dengan baik. Jangan jangan sampai karena masalah defisit ini kemudian mengesankan bahwa program ini sedang collapse, enggak. Ini kan sedang berjalan terus,” klaimnya.

Sebelumnya, Bisnis.com menghimpun data dari BPJS Kesehatan yang menyebut mitra penyedia layanan JKN-KIS terdiri dari 2.434 rumah sakit, 22.531 fasilitas kesehatan tingkat satu, 1.546 apotek dan 1.093 optik.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper