Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jatim Optimis Penyaluran KPR Tahun Depan Lebih Baik

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim) memproyeksi pertumbuhan penyaluran KPR pada tahun depan akan lebih baik dari tahun ini. Pasalnya, backlog provinsi Jawa Timur masih besar.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com
Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim) memproyeksi pertumbuhan penyaluran KPR pada tahun depan akan lebih baik dari tahun ini. Pasalnya, backlog provinsi Jawa Timur masih besar.
 
Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha mengatakan perseroan optimis penyaluran KPR tahun depan akan lebih baik dari tahun ini. Tahun depan, lanjutnya, perseroan akan lebih banyak menyalurkan KPR karena KPR sudah dianggap sebagai kredit produktif.
 
Seperti diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui POJK 17/POJK.03/2018 tentang perubahan POJK No. 6/POJK/2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasakan Modal Inti menyatakan bahwa kredit perumahan atau KPR masuk sebagai bagian dari pemenuhan kredit produktif. 
 
Ferdian berujar sampai akhir tahun perseroan menargetkan penyaluran KPR dapat tumbuh sebesar 8% secara tahunan. Sementara itu, lanjutnya, pada tahun depan penyaluran KPR dapat dapat berakselerasi sehingga dapat tumbuh hingga 11% secara tahunan.
 
Ferdian menabahkan perseroan akan cenderung melihat kondisi perekonomian provinsi Jawa TImur dibandingkan mengacu kepada kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia dalam menaikkan bunga kredit, khususnya bunga kredit konsumer. Pasalnya, lanjutnya, kenaikan suku bunga konsumer bukan merupakan refleksi dari regulasi. Per Oktober, Bank Jaitm mematok bunga KPR di level 7,35% dan non KPR di level 9,4%. 
 
"Bank Jatim tetap akan ekspansi KPR Umum dan Subsidi, khususnya bagi masyarakat Jawa Timur. [Selain itu] bunga KPR [yang dikenakan] tetap," paparnya kepada Bisnis.
 
Per September, aset perseroan melesat 17,82% menjadi Rp63,4 triliun dari Rp53,8 triliun secara tahunan. Pertumbuhan ini ditopang oleh kenaikan dana perseroan sebesar 20,13% dari Rp43,9 triliun menjadi Rp52,8 triliun. Adapun penyaluran kredit perseroan terkatrol 7,74% menjadi Rp33 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper