Bisnis.com, JAKARTA — Perbankan mencatatkan kinerja kredit investasi yang cukup baik pada penghujung tahun ini. Data Analisis Uang Beredar Bank Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan hingga 13,1% per Oktober lalu, melesat dari perolehan awal tahun yang hanya berkisar 4,6%.
Masih menurut Bank Sentral hal ini terutama disebabkan oleh akselerasi pertumbuhan kredit sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Pertumbuhan kredit investasi atau KI pada sektor pengangkutan dan komunikasi terutama didorong oleh subsektor angkutan laut domestik di wilayah Jakarta dan Kepulauan Riau.
Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Budi Satria mengatakan kredit investasi tumbuh 20% secara tahunan menjadi Rp5,6 triliun hingga Oktober 2018. Menurutnya, KI ditopang oleh subsektor properti.
Pasalnya, secara nominal KI BTN masih kecil. Adapun secara kredit keseluruhan per oktober pertumbuhan sudah mencapai 18,96% secara tahunan atau sebesar Rp204 triliun.
"Secara keseluruhan NPL kami ada di posisi 2,95% pada Oktober 2018. Kami masih memproyeksi NPL akan berada di posisi 2,37% di penghujung tahun. Kalau pertumbuhan kredit tahun depan kami perkirakan akan tumbuh lebih kurang 15%," katanya kepada Bisnis, Jumat (7/12/2018).