Bisnis.com, JAKARTA - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. memasang target penyaluran pembiayaan konservatif pada tahun depan.
Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli mengatakan, tahun depan perseroan hanya menargetkan pertumbuhan penyaluran sebesar 5% karena pengaruh kenaikan suku bunga.
Adapun sampai dengan November 2018, penyaluran pembiayaan Adira Finance menyentuh angka Rp34,5 triliun naik 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Berkisar di sekitar 5% naiknya dibandingkan dengan tahun ini, karena suku bunga sangat pengaruh sekali, pengaruh ke cicilan, dan itu juga bisa mempengaruhi industri otomotif," kata Hafid sebagaimana dikutip Bisnis.com, Senin (10/12/2018).
Diperkirakan sampai dengan akhir Desember 2018, perseroan akan meraup penyaluran senilai Rp37,5 triliun. Sementara itu, sepanjang tahun ini Adira Finance menargetkan pertumbuhan penyaluran sebesar 5% hingga 10% dibandingkan dengan pencapaian 2017 sebesar Rp32,7 triliun.
Sementara itu, belum lama ini diketahui, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan ke angka 6%. Hafid memperkirakan suku bunga acuan akan kembali naik 0,5% pada tahun depan. Hal tersebut, lanjutnya, akan sangat berpengaruh pada cost of fund atau biaya dana perusahaan pembiayaan dan akhirnya menekan margin keuntugan yang didapat.
Hafid mengatakan, untuk menanggulangi hal tersebut, pihaknya terus menggalakkna efisiensi terutama dengan pemakaian sarana digital.
"Penggunaan sarana digital juga harus jalan supaya cost menjadi lebih efisien," lanjutnya.