Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. berupaya meningkatkan kontribusi produk digital terhadap pendapatan perseroan melalui strategi meluncurkan fitur tambahan yang mendorong transaksi.
Jahja, Project Manager Akuisisi BNI, mengatakan bahwa fitur yang akan ditambahkan antara lain adalah pembukaan rekening tabungan secara digital melalui mobile banking, juga fitur transkaksi menggunakan QR code dalam mobile banking.
Bank pelat merah tersebut juga akan meningkatkan user interface dan user experience nasabah dengan mengganti interface mobile banking menjadi lebih minimalis.
“Selain itu, akan ada fitur-fitur yang membuat aplikasi lebih personal seperti pembuatan grup untuk memfasilitasi pembayaran dalam kelompok,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (16/12/2018).
Sementara itu, dalam produk Chat with your Intelegent Advisor atau Cinta, nasabah akan dapat mebayar kebutuhan atau tagihan sehari-hari melalui payment point online bank (PPOB) pada tahun depan. Hingga kini, Cinta hanya dapat digunakan untuk mengetahui informasi dasar perseoran dan membeli tiket kereta api maupun pesawat.
Seperti diketahui, Cinta adalah produk perseroan yang menggunakan kecerdasan buatan dalam bentuk chatbot. Cinta hadir dalam Facebook Messenger, Twitter, dan Line dengan segmentasi utama generasi milenial.
Jahja mengatakan perseroan juga akan memasukkan beberapa pilihan tambahan untuk mengakses akun mobile banking nasabah seperti autorisasi melalui sidik jari, wajah, dan suara. Menurutnya, pada tahun depan perseroan sudah akan meluncurkan piliha autorisasi menggunakan sidik jadi. Tahapan selanjutnya adalah autorisasi menggunakan wajah dan yang terakhir suara.
Jahja mengharapkan penambahan fitur-fitur baru tersebut dapat meningkatkan jumlah nasabah pengguna produk digital BNI. Saat ini, pengguna produk digital BNI baru mencapai sekitar 20% terhadap total nasabah.
"Masih 80% nasabah yang bertransaksi secara tradisional seperti melalui ATM atau datang ke cabang," ujarnya.
Jahja menambahkan, kontribusi produk digital terhadap pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI) per November 2018 baru mencapai sekitar 10%. Hingga akhir tahun, kontribusi ditargetkan akan meningkat ke level 12%—13%. Kemudian, pada tahun depan, kontribusi diharapkan dapat terus meningkat menjadi 18%—20%.