Bisnis.com, JAKARTA - Di awal 2019, AXA Mandiri dinakhodai Handojo G. Kusuma sebagai Presiden Direktur, menggantikan Jean-Philippe Vandenschrick yang berakhir masa jabatanya.
Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri asuransi. Handojo akan fokus memperkuat kinerja AXA Mandiri melalui solusi perlindungan dan layanan yang semakin inovatif.
Merujuk data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia pada Q3 tahun 2018, AXA Mandiri mampu mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di jalur distribusi bancassurance dengan menguasai 16% dan telemarketing dengan menguasai 25% pangsa pasar.
“Fokus terbesar saya adalah mengoptimalisasi sumber daya perusahaan untuk memposisikan AXA Mandiri sebagai perusahaan asuransi terbaik di industri demi memberikan manfaat perlindungan sebesar-besarnya kepada masyarakat dan mendukung peningkatan penetrasi asuransi di Tanah Air,” ujar Handojo kepada awak media.
Handojo menambahkan, selama kepemimpinannya, dia juga akan berfokus kepada pemberian manfaat sebesar-besarnya kepada nasabah lewat peningkatan produk proteksi dibandingkan dengan investasi dan pengembangan digital.
“Penetrasi yang masih rendah dan peluang pasar yang masih terbuka lebar menjadi momentum yang baik bagi AXA Mandiri untuk terus berkembang, melalui inovasi dan pendekatan-pendekatan yang tepat,” kata Handojo.
Untuk terus mewujudkan tujuan perusahaan, Handojo menjelaskan perusahaan memiliki sejumlah inovasi untuk menjawab kebutuhan nasabah dalam menjalankan tujuan bersama yaitu memberdayakan masyarakat Indonesia untuk memiliki kehidupan yang lebih baik.
AXA Mandiri mengoptimalkan tiga jalur distribusi yang ada saat ini, yaitu in-branch, telemarketing dan korporasi untuk menjangkau masyarakat dari Sabang hingga Merauke.
Selain itu, AXA Mandiri akan memanfaatkan kanal digital untuk terus melakukan sosialisasi, edukasi tentang asuransi kepada masyarakat, hingga memberikan pelayanan purna jual kepada nasabah.
“Saat ini, proses digital sudah dilakukan untuk pengajuan proses klaim asuransi kesehatan, yaitu melalui aplikasi pesan. Dengan demikian, nasabah hanya perlu mengirimkan foto dokumen yang dibutuhkan untuk dapat memproses pengajuan klaim. Untuk ke depannya pengembangan proses digitalisasi diarahkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat khususnya generasi milenial yang digital minded,” kata Handojo.
Dia mengatakan digitalisasi layanan juga untuk menjawab perubahan perilaku nasabah seiring meningkatnya penggunaan aplikasi mobile banking dan internet banking.
Hal ini mengingat semakin berkurangnya nasabah Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri (BSM) -- sebagai kanal distribusi AXA Mandiri -- yang datang langsung ke bank.