Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Danamon Matangkan Rencana Merger dengan BNP

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Danamon Indonesia Tbk. mengonfirmasi rencana penggabungan usaha dengan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk.
Karyawan melayani nasabah di Kantor Cabang Bank Danamon, Jakarta, Jumat (28/4)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan melayani nasabah di Kantor Cabang Bank Danamon, Jakarta, Jumat (28/4)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Danamon Indonesia Tbk. mengonfirmasi rencana penggabungan usaha dengan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk.

Bank Danamon menyatakan, rencana penggabungan usaha dengan bank yang berpusat di Bandung tersebut akan dilakukan karena karena kedua perusahaan memiliki pemegang saham pengendali yang sama, yakni MUFG Bank Ltd.

Dalam keterbukaan informasi yang ditandantangani oleh Sekretaris Perusahaan Bank Danamon Rita Mirasari tersebut, tertulis bahwa rencana penggabungan usaha atau merger masih dalam proses penelaahan antara kedua bank.

“Rencana penggabungan usaha saat ini masih dalam proses penelahaan antara PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk.,” tertulis dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan pada Senin (21/1/2019).

Berbeda dengan Danamon yang baru diakuisisi pada tahun lalu, BNP sudah diakuisisi bank yang berpusat di Tokyo, Jepang tersebut pada Desember 2007. MUFG mengakuisisi saham BNP melalui ACOM, Co. Ltd. sebesar 55,41% dan 20% melalui MUFG Bank.

Per 30 September 2018 komposisi saham tersebut berubah menjadi 75,51%. ACOM kini menguasai 67,59% saham sedangkan MUFG Bank menguasai 7,91% dari seluruh saham yang diterbitkan oleh emiten perbankan berkode saham BBNP tersebut.

Proses akuisisi Bank Danamon oleh MUFG Bank telah mencapai tahap kedua yakni pengambil alihan 40% saham dari total seluruh saham yang diterbitkan. MUFG Bank berencana menambah porsi kepemilikan saham di Bank Danamon hingga 73,8% melalui proses akuisisi tahap ketiga pada 2019.

Sampai dengan kuartal III/2018 komposisi kepemilikan saham Bank Danamon tercatat sebesar 40% milik MUFG Bank. Adapun, 33,8% saham dimiliki oleh Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd., sedangkan 21,09% saham dimiliki publik. Sisa 5,08% saham dimiliki oleh JPMCB—Franklin Templeton Investment Funds.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper