Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah perusahaan asuransi jiwa melihat produk asuransi yang dibalut dengan investasi atau unit-linked akan tumbuh pada 2019 didorong oleh kondisi pasar saham yang dinilai lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.
PT BNI Life Insurance optimistis tahun ini menjadi tahun yang baik untuk produk unit-linked, disebabkan keadaan pasar saham yang mulai membaik sejak memasuki awal 2019.
BNI Life menargetkan perolehan premi dari unit-linked senilai Rp2,7 triliun pada 2019 atau naik sebesar 92,85% dibandingkan dengan perolehan premiunit-linked tahun lalu yang senilai Rp1,4 triliun (unaudited). Adapun target premi bruto perseroan pada 2019 senilai Rp12,9 triliun, naik 46,59% dibandingkan dengan target tahun lalu yang senilai Rp8,8 triliun.
Eben Eser Nainggolan, Direktur Keuangan BNI Life mengatakan, saat ini investor asing telah masuk kembali ke pasar saham Indonesia. Hal ini, lanjutnya, dilihat dari indikator moving average convergence divergence (MACD).
“Indeks Harga Saham Gabungan saat ini masih berada pada posisi golden cross (kenaikan) dengan demikian kami dapat memperkirakan bursa Indonesia semakin membaik di tahun ini, terutama pada semester pertama 2019,” kata Eben dikutip Bisnis.com, Senin (28/1/2019).
Eben menambahkan, kondisi pasar saham yang membaik berpotensi memberikan hasil investasi yang baik pula.
Dia menerangkan, pada 2018, hasil investasi Non-Link perseroan sebetulnya tidak turun terlampau signifikan di antara 20%-30%. Namun sayangnya, kata Eben, hasil investasi dari unit-linked turun dalam sehingga overall turun 70%.
“Produk unit-linked cukup digemari oleh nasabah kami, yakni unit-linked Equity yang turun cukup dalam tahun lalu,” ucap Eben.
Dari hasil investasi yang ditorehkan, lanjut Eben, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menilai BNI Life sebagai salah satu perusahaan dengan kinerja investasi terbaik pada kuartal III/2018.
Data AAJI memperlihatkan BNI Life berada di posisi tiga dari keseluruhan perusahaan asuransi jiwa atau posisi dua apabila dibandingkan perusahaan sesama perusahaan joint venture dalam hal kinerja investasi.