Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank of India Indonesia Tbk. meyakini bahwa kondisi likuiditas pada tahun ini masih akan mencukupi untuk mendukung ekspansi kredit.
Direktur Bank of India Ferry Koswara menyatakan, dalam menjaga likuiditas, perseroan mengandalkan penghimpunan sumber konvensional yakni dana pihak ketiga (DPK). “Kami tidak pernah melakukan transaksi repo untuk memperkuat likuiditas dalam jangka pendek,” ujarnya, Rabu (6/2/2019).
Ferry mengatakan, total aset surat berharga perseroan mencapai kisaran Rp500 miliar. Dia mengklaim rasio surat berharga terhadap total aset mencapai 5%—10%. “Surat berharga bisa untuk repo ke bank sentral atau bank lain. Hal yang biasa, lumrah, dan sudah lama,” katanya.
Sampai dengan Desember tahun lalu, total surat berharga yang dimiliki perseroan mencapai Rp706,28 miliar, menurun 16,04% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan terbesar terjadi pada jenis surat berharga yang tersedia untuk dijual.
Adapun, rasio aset surat berharga terhadap total aset mencapai 18,03%, sedikit menurun dari posisi pada tahun lalu senilai sebesar 18,64%. Penurunan yang tidak signifikan tersebut disebabkan oleh total aset yang menurun menjadi Rp3,91 triliun.
Di sisi lain penghimpunan DPK perseroan tercatat mengalami penurunan cukup tajam. Pada periode tersebut total DPK emiten perbankan berkode BSWD tersebut menurun 23,63%. Penurunan paling besar terjadi pada deposito yang menurun 26,66% secara tahunan.