Bisnis.com, JAKARTA — Sampai dengan 18 Februari 2018, lembaga pemeringkat Pefindo telah menerima mandat untuk menerbitkan surat utang dari sektor perbankan senilai Rp5,44 triliun.
Menurut data yang dipublikasikan oleh Pefindo,rencana emisi surat utang tersebut dilakukan oleh enam bank.
Total mandat yang diterima oleh Pefindo untuk menghimpun dana dari pasar modal melalui penerbitan obligasi, medium term notes (MTN), dan sukuk, sejak 1 Januari—18 Februari 2018 mencapai Rp28,09 triliun.
Dari total jumlah tersebut, sektor industri pembiayaan atau multifinance mendominasi dengan target penghimpunan dana senilai Rp9,15 triliun, atau 32,57% dari total target. Kemudian disusul oleh sektor perbankan dengan target penghimpunan dana senilai Rp5,44 triliun atau setara dengan 19,36% dari total target.
Pada posisi berikutnya berturut-turut diduduki oleh sektor telekomunikasi, sektor perkebunan, dan sektor properti.
Adapun, sepanjang tahun lalu, sektor perbankan juga menduduki peringkat kedua dalam hal penerbitan surat utang sepanjang 2018. Posisi perbankan berada di bawah sektor pembiayaan atau multifinance.
Total penerbitan surat utang oleh sektor perbankan pada 2018 mencapai Rp34,09 triliun. Nilai tersebut setara dengan 25,74% terhadap total penerbitan surat utang pada tahun lalu senilai Rp132,42 triliun.
Pada 2018, terdapat 15 bank yang menerbitkan surat utang yang terbagi dalam bentuk obligasi, medium term notes (MTN), dan sukuk.
Perinciannya, total penerbitan obligasi oleh bank pada 2018 tercatat sebanyak Rp31,36 triliun. Sementara itu, penerbitan MTN mencapai Rp600 miliar, sedangkan penerbitan sukuk mencapai Rp2,13 triliun