Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. optimistis mampu merealisasikan target kenaikan kredit pemilikan rumah (KPR) nonsubsidi sebesar 12,9% menjadi Rp20,9 triliun.
Suryanti Agustinar, Executive Vice President Non Subsidized Mortgage and Consumer Lending Division Bank BTN, menyatakan mulai awal tahun ini permintaan kredit nonsubsidi sudah menunjukkan pertumbuhan yang berarti.
Hal ini di luar tren bisnis perbankan di mana lazimnya permintaan kredit masih melemah dalam beberapa bulan pertama setiap awal tahun.
“Realisasi KPR nonsubsidi Januari 2019 dibandingkan dengan Januari 2018 terjadi pertumbuhan sebesar 10,42%,” katanya kepada Bisnis, belum lama ini.
Dilihat dari nominalnya, realisasi KPR nonsubsidi dalam sebulan pertama tahun 2019 berjumlah Rp1,11 triliun, sedangkan realisasi pada Januari 2018 mencapai Rp1,01 triliun.
Dalam membidik pertumbuhan bisnis KPR tersebut, perseroan tetap fokus melakukan strategi-strategi promosi yang menyasar segmen konsumen utama, yakni kalangan ekonomi menengah bawah dan kaum milenial berusia 21-35 tahun.
Prospek dari segmen kalangan milenial yakni yang lahir antara 1980-an hingga tahun 2000-an, dinilai masih sangat tinggi. Bank BTN bahkan mendesain produk khusus kalangan milenial seperti KPR Gaeesss.
“Secara garis besar kami masih melanjutkan produk-produk unggulan tahun lalu. Selain KPR Gaeesss, produk unggulan lain yakni KPR Ekspress dan KPR Simple tetapi penetrasinya akan kami arahkan ke developer-developer baru,” ujarnya.
Dia menambahkan, strategi lain yang ditawarkan BTN yakni lewat promo tingkat bunga khusus. Hingga periode akhir Maret 2019, perseroan menawarkan bunga promo 8,8% fix selama tiga tahun.
Menurut Suryanti, produk unggulan dan strategi promo bunga memberikan dampak yang positif mengerek kredit perseroan.
Hal itu menjadi salah satu pendorong yang membuat KPR Nonsubsidi BTN mampu tumbuh menjadi Rp18,5 triliun per akhir 2018 lalu.