Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Daerah Genjot Kredit Ekspor

Bank daerah akan menggenjot penyaluran kredit ekspor pada tahun ini. Namun demikian, bank daerah menganjurkan agar pemerintah memberikan insentif kepada pelaku suaha agar kredit ekspor dapat terakselerasi. 
Bank Jatim./JIBI
Bank Jatim./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank daerah akan menggenjot penyaluran kredit ekspor pada tahun ini. Namun demikian, bank daerah menganjurkan agar pemerintah memberikan insentif kepada pelaku suaha agar kredit ekspor dapat terakselerasi. 

PT Bank Pembangunan Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim) akan meneruskan kerja sama dengan pemerintah provinsis dan asosiasi akepor-impor daerah dalam menggenjot kredit ekspor pada tahun ini.

Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha menyampaikan perseroan akan mensosialisasikan produk-produk perseroan yang cocok digunakan UMKM untuk memasarkan produknya secara global. Menurut Ferdian, salah satu cara yang dipilih perseroan adalah memberikan fasilitas trade finance dengan kemudahan dan rate kompetitif kepada pelaku usaha.

"[Selain itu, perseroan juga] menerbitkan kartu Jatim  Indag Card yang berfungsi tidak hanya sebagai alat pembayaran namun juga sebagau identitas bagi UMKM binaan Disperindag [Dinas Perindustrian dan Perdagangan]," ujarnya kepada Bisnis, Senin (25/2/2019).

Di sisi lain, Ferdian menyarankan agar pemerintah menerbitkan kebijakan yang memberikan insentif kepada UMKM untuk menggenjot penyaluran kredit ekspor secara industri tahun ini.  Hal tersebut dapat dilakukan dengan mekanisme subsidi bunga kredit.

Pada akhir tahun lalu, realisasi penyaluran kredit ekspor dalam rupiah dari target sebesar 105,71% menjadi Rp111 miliar. Adapun, Ferdian menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit ekspor dalam rupiah sebesar 21,62% menjadi Rp135 miliar pada akhir tahun ini.

Dihubungi terpisah, Head of Corporate Secretary Division PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. tidak secara spesifik menargetkan penyaluran kredit kepada industri berorientasi ekspor. Pasalnya, sambung Asadi, perseroan lebih memperhatikan profil dan jenis usaha calon debitur daripada orientasinya.

Adapun, Asadi mengutarakan porsi penyaluran kredit kepada UMKM akan meningkat menjadi 20% dari portofolio kredit pada akhr tahun ini. Asadi berujar target tersebut dapat tercapai dengan melakukan edukasi dan pendampingan kepada UMKM.

"Agar lebih produktif dan terarah, termasuk membantu pemasaran produk melalui bantuan tekologi," katanya kepada Bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper