Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mencatatkan pemesanan sukuk ritel seri SR-011 telah melampaui separuh dari target awal.
Direktur Konsumer BTN Budi Satria mengatakan bahwa sebagai mitra distribusi penjualan SR011, perseroan membidik penjualan sebesar Rp500 miliar sampai akhir masa penjualan pada 21 Maret mendatang.
Dari total target tersebut, penjualan yang dilakukan sejak masa penawaran dimulai yakni Jumat (1/3/2019) hingga Senin (11/3/2019) telah mencapai 63%.
“Adapun, pencapaian penjualan sampai dengan saat ini telah mencapai Rp317 miliar,” kata Budi kepada Bisnis.com, Senin (11/3/2019).
Dia mengatakan bahwa sejauh ini permintaan pasar terhadap instrumen surat berharga syariah negara untuk investor ritel SR011 masih cukup baik. Hal ini tak lepas dari tingkat imbal hasil yang diberikan masih di level yang sesuai dengan ekspektasi pasar.
“Masih ada kurang lebih dua minggu masa penawaran sehingga kami optimis [target penjualan] bisa tercapai dengan baik,” tambah Budi.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia mengatakan strategi yang diterapkan Bank BTN untuk mengoptimalkan penjualan antara lain dengan mengedukasi para tenaga penjual internal Bank BTN, melakukan investor gathering di kota-kota yang potensial, serta memberikan gimmick kepada nasabah dengan kuota tertentu.
Perseroan juga aktif mengirimkan pesan singkat lewat aplikasi perpesanan seperti Whatsapp dan SMS blast kepada para nasabah serta memasang iklan bersama-sama dengan mitra distribusi lainnya.
Seperti diketahui, Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mulai membuka penawaran SR 011 pada awal Maret dan direncakan berlangsung hingga 21 Maret pukul 10.00 WIB.
Instrumen investasi ritel tersebut memiliki tenor 3 tahun dan ditawarkan dengan kupon 8,05% per tahun. Bunga akan dibayarkan setiap tanggal 10 tiap bulan hingga 10 Maret 2022.
Investor dapat melakukan pemesanan dengan nominal mulai dari Rp1 juta hingga Rp3 miliar. SR011 ditawarkan dengan akad ijarah Asset to be leased.
Adapun, tujuan penerbitan instrumen tersebut untuk melakukan diversifikasi instrumen pembiayaan APBN, memperluas basis investor di pasar domestic serta mendukung pengembangan pasar keuangan syariah.
SR011 dapat dipesan secara offline dengan mendatangi kantor perwakilan dari 22 mitra distribusi, yang terdiri dari 2 perusahaan sekuritas dan 20 lembaga perbankan.
Ke-20 bank tersebut yakni Bank BRISyariah, Bank BCA, Bank Commonwealth, Bank Danamon Indonesia, Bank DBS Indonesia, Bank HSBC Indonesia, Bank Mandiri, Bank Maybank Indonesia, Bank Mega, Bank Muamalat Indonesia, Bank BNI, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank BRI, Bank Syariah Mandiri, Bank BTN, Bank CIMB Niaga, Citibank N.A. Indonesia, dan Standard Chartered Bank. Sementara itu kedua sekuritas yang dipilih yakni Bahana Sekuritas dan Trimegah Sekuritas Indonesia.