1. Pegawai Bank Terus Berkurang, Pekerjaan Rutin Diambil Alih Teknologi
Pelaku industri perbankan harus segera melakukan transformasi bisnis di era disrupsi teknologi, seiring dengan tren penurunan jumlah pekerja bank dalam 3 tahun terakhir.
Dinamika karyawan bank menjadi topik headline koran cetak Bisnis Indonesia edisi Rabu (20/3/2019). Baca selengkapnya di sini.
2. Bank BJB Sering Terjerat Kredit Fiktif, Ini Kata OJK
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) beberapa kali terlibat kasus kredit fiktif. Baik Bank BJB selaku entitas induk maupun Bank BJB Syariah yang merupakan anak usaha.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, setidaknya terdapat empat kasus kredit fiktif Bank BJB dalam 10 tahun terakhir.
Baca selengkapnya di sini.
3. Sisi Lain Disrupsi Teknologi di Sektor Perbankan
Implementasi teknologi di sektor perbankan diyakini dapat menguntungkan kondisi keuangan bank. Di sisi lain, muncul tren penurunan jumlah karyawan bank.
PT Standard Chartered Bank Indonesia misalnya, menghemat beban operasional dari belanja pegawai pada tahun lalu. Beban gaji tenaga kerja turun 18,7% secara tahunan menjadi Rp875 miliar.
Baca selengkapnya di sini.
4. Jaga Kualitas Kredit, Fintech Lending Didorong Gunakan Credit Scoring
Penyelenggara teknologi finansial (tekfin) peer to peer (P2P) lending didorong untuk memiliki data consumer berbasis credit scoring untuk menganalisis calon debitur.
Yohanes Arts Abimanyu, Direktur Utama PT Pefindo Biro Kredit, menyebutkan pihaknya membuka layanan credit scoring untuk penyelenggara peer to peer (P2P) lending.
Baca selengkapnya di sini.
5. Terjerat Kasus Kredit Fiktif, BJB Syariah Lakukan Audit Khusus
Bank BJB Syariah telah melakukan audit khusus terkait dengan tindak pidana korupsi pencairan kredit fiktif ke PT Hastuka Sarana Karya (HSK) dan CV Dwi Manunggal Abadi.
Pemimpin Desk Sekretaris Perusahaan Bank BJB Syariah Roby Asmana mengatakan, audit itu dilakukan untuk mendukung penyelidikan yang dilakukan oleh aparat hukum.
Baca selengkapnya di sini.