Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia melihat aliran dana asing pada tahun ini akan jauh lebih baik untuk menopang pembiayaan di dalam defisit transaksi berjalan.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengungkapkan tren aliran dana asing pada tahun ini membaik dipengaruhi oleh arah suku bunga global, terutama kebijakan suku bunga AS yang lebih jinak.
"Kebijakan Fed ini mempengaruhi aliran modal yang masuk ke Indonesia ataupun aliran modal yang keluar dari Indonesia," tegas Mirza, Rabu (27/03/2019).
Namun, dia meyakini perkiraan kenaikan Fed Fund Rate (FFR) lebih rendah, yakni hanya sebesar satu kali sepanjang 2019- 2020. Bahkan, pasar mulai menebak momentum penurunan FFR ke depannya.
Kondisi ini yang meyakinkan BI aliran modal asing akan terus masuk ke aset keuangan Tanah Air. Dari data BI, total aliran dana yang masuk ke dalam aset keuangan di dalam negeri yaitu sekitar kurang lebih Rp73 triliun (year to date) hingga 21 Maret 2019. Dana ini terdiri dari Rp62,5 triliun ke pasar SBN dan Rp11,9 triliun ke pasar saham.
Posisi aliran dana tersebut menegaskan perkiraan BI bahwa neraca pembayaran pada kuartal I akan mengalami surplus dan defisit transaksi berjalan akan turun.