Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terus melanjutkan migrasi sistem layanan pembayaran digital ke sistem LinkAja, serta menyiapkan infrastruktur pendukung untuk memastikan transaksi berjalan lancar.
Platform layanan transaksi pembayaran berbasis quick response code (QR Code) yang dikembangkan oleh gabungan perusahaan pelat merah, memang belum resmi diluncurkan, tapi telah mulai diperkenalkan sejak awal Maret 2019.
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank Mandiri Rico Usthavia Frans mengatakan bahwa perseroan setidaknya menambah sekitar 500 mesin electronic data capture (EDC) yang terintegrasi dengan layanan LinkAja.
“Sudah lumayan banyak merchant dan EDC yang dapat melayani transaksi LinkAja, jumlahnya masih tumbuh terus, dalam sehari tambah sekitar 500 EDC,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Senin (22/4/2019).
Kendati begitu, Rico mengatakan proses migrasi dan integrasi layanan pembayaran dengan sistem LinkAja masih akan memakan waktu hingga enam bulan ke depan agar semua saluran pembayaran Bank Mandiri terintegrasi penuh.
“Update untuk sekarang mungkin sekitar 30%—40%, target paling tidak bisa 100% per September,” tambahnya.
Hingga akhir tahun lalu, Bank Mandiri telah memiliki 221.927 mesin EDC dan 18.291 unit ATM yang melengkapi 4.549 jaringan kantor yang tersebar di seluruh Indonesia.