Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengklaim konversi kartu debit dari magnetic stripe menjadi bercip serta berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) masih terus berlanjut dan berjalan sesuai target.
Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi menyatakan realisasi distribusi kartu GPN di Bank Mandiri per April 2019 mencapai 47,5 persen dari total target sebesar 4 juta kartu.
“Realisasi per April kartu bercip sudah mencapai angka 5,4 juta kartu, termasuk kartu GPN 1,9 juta,” sebutnya seperti dikutip Bisnis, Senin (13/5/2019).
Menurut Hery, perseroan sudah selesai mengonversi jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan mesin Electronic Data Capture (EDC) sehingga terintegrasi ke dalam sistem GPN.
“Switching-nya sudah optimal, nasabah bisa pakai kartu GPN di ATM mana saja. Tapi, kalau untuk belanja, sekarang belum 100 persen mesin EDC di merchant-merchant [terintegrasi],” ungkapnya.
Adapun total jumlah kartu debit yang diterbitkan Bank Mandiri per Maret 2019 sebanyak 19,1 juta kartu. Jika dikurangi kartu bantuan sosial (bansos) dan kartu program pemerintah, maka total kartu debit tercatat sebesar 14,8 juta.
Baca Juga
Bank Mandiri menargetkan sedikitnya 50 persen dari kartu-kartu tersebut sudah dikonversi menjadi kartu debit bercip pada akhir 2019.
“Kami terus lakukan konversi, target tahun ini minimal harus 50 persen. Sebenarnya tidak ada kendala, tapi memang butuh waktu saja untuk konversi kartunya,” ujar Hery.
Dalam kesempatan terpisah, Senior Vice President Retail Deposit Product & Solution Bank Mandiri Muhamad Gumilang M. menuturkan transaksi kartu GPN di Bank Mandiri juga terus tumbuh.
“Total transaksi GPN mencapai Rp1,2 triliun per Maret 2019, dengan volume hampir 2 juta transaksi. Ini perhitungannya dari transaksi yang digunakan untuk belanja di EDC, tidak termasuk penarikan di ATM karena sudah itu sering dipakai nasabah,” paparnya.