Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) mengalokasikan dana belanja modal senilai Rp100 miliar untuk kebutuhan pengembangan perbankan digital.
Direktur Operasional & Digital Banking Bank Jateng Rahadi Widayanto menyatakan bahwa perseroan sudah mulai gencar dalam pengembangan teknologi informasi sejak beberapa tahun terakhir dan semakin masif pada tahun lalu dengan peluncuran aplikasi E-Bima.
"Seperti yang telah ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham, tahun ini kami akan tingkatkan lagi teknologi informasi. Tahun ini kami anggarkan sekitar Rp100 miliar untuk kebutuhan ini," katanya, Rabu (15/5/2019).
Dia memaparkan belanja teknologi informasi kali ini disebut Bima Middleware program. Perseroan mengupayakan 300 lebih saluran informasi yang dimiliki dapat terhubung dengan core banking. Pada akhirnya, hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional perbankan serta memberi penguatan pada aplikasi yang telah dimiliki yakni E-Bima.
Rahadi menuturkan program pengembangan teknologi informasi kali ini akan berakhir pada awal 2021. Waktu pengerjaan ini tergolong lama karena perseroan membutuhkan lelang terbuka dengan semua vendor. Dengan demikian, perseroan dapat mempertanggungjawabkan kegiatannya.
"Waktu memang menjadi tantangan sendiri bagi kami. Kami mau cepat selesai, tapi tetap harus comply," katanya.