Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LPS Dorong Transformasi Digital BPR dan BPRS, Pilot Project Dimulai Tahun Ini

LPS akan memberikan dukungan transformasi digital terhadap Bank Perekonomian Rakyat (BPR) maupun BPR Syariah (BPRS) di Tanah Air.
Ilustrasi bank. /Freepik
Ilustrasi bank. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) akan memberikan dukungan transformasi digital terhadap Bank Perekonomian Rakyat (BPR) maupun BPR Syariah (BPRS).

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan menginga posisi BPR/BPRS yang strategis dalam ekosistem keuangan nasional.

“Kami akan menyediakan sistem informasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas tata kelola, memperkuat pelaporan dan mendorong digitalisasi proses operasional secara keseluruhan,” katanya dalam pembukaan Munaslub Perhimpunan BPR Indonesia (Perbarindo), dikutip dari siaran pers, Minggu (25/3/2025).

Menurutnya, langkah itu akan segera dimulai tahun ini dengan melakukan pilot project terhadap beberapa BPR dan BPRS. LPS menargetkan penerapannya secara menyeluruh apabila sistem tersebut rampung dievaluasi.

Purbaya lantas menyampaikan bahwa pengembangan sistem IT ini dilakukan agar BPR dan BPRS memiliki keunggulan dibandingkan lembaga usaha dengan layanan serupa.

Berdasarkan catatan Bisnis, rencana ini pertama kali disampaikan LPS dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR pada November 2024. 

Kala itu, Purbaya menyebut bahwa pihaknya telah menyiapkan anggaran berkisar Rp160 miliar untuk membangun sistem IT BPR/BPRS dan akan memulai pilot project terhadap 100 bank. 

Adapun, Statistik Perbankan Indonesia Februari 2025 yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa jumlah BPR di Tanah Air mencapai 1.356 bank. Jumlah itu menyusut dari 1.393 bank pada Februari 2024.

Penyaluran kredit BPR mencapai Rp150,99 triliun pada bulan kedua tahun ini, tumbuh 6,19% secara tahunan (year-on-year/YoY) dari Rp142,19 triliun.

Namun, NPL membengkak dari 10,55% pada Februari 2024 menjadi 11,84% pada Februari 2025. Nominal kredit nonlancar menanjak 19,27% YoY menjadi Rp17,88 triliun, dari sebelumnya Rp14,99 triliun.

Di sisi lain, DPK yang dihimpun industri BPR mencapai Rp143,87 triliun per Februari 2025, naik 4,28% YoY dari Rp137,96 triliun. Total aset BPR naik 5,03% YoY dari Rp193,93 triliun menjadi Rp203,69 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper