Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Danamon Indonesia Tbk. akan menggenjot penyaluran kredit valuta asing atau valas pada kuartal II/2019 dengan menyasar sektor perdagangan dan supply chain konstruksi.
Chief Officer dan Direktur Bank Danamon Satinder Ahluwalia mengatakan bahwa ekspansi kredit valas akan meningkat pada kuartal II, setelah bergerak stagnan pada kuartal I/2019.
“Saat ini porsi rupiah masih lebih besar untuk kredit korporasi. Pertumbuhan kredit valas kuartal pertama masih flat tapi kuartal II ini kami harapkan lebih tinggi dan pada semester II nanti akan kembali meningkat kami mau double digit dengan ekspektasi growth 8%–10%,” katanya, akhir pekan lalu.
Ahlu, demikian dia disapa, menuturkan bahwa saat ini sekitar 70%–80% kredit valas yang disalurkan oleh Bank Danamon mengalir ke sektor perdagangan dan supply chain konstruksi. Tren tersebut diperkirakan akan berlanjut hingga akhir tahun.
Per Maret 2019, kredit Bank Danamon ke segmen enterprise banking tumbuh 7% (YoY) menjadi Rp39,5 triliun, segmen UKM tumbuh sebesar 6% (YoY) menjadi Rp31,1 triliun. Adapun untuk portofolio KPR tercatat tumbuh 27% (YoY) menjadi Rp8,3 triliun.
Mengutip data Statistik Perbankan Indonesia, per Februari 2019, total kredit valas yang diberikan oleh bank umum kepada pihak ketiga mencapai Rp790,42 triliun. Realisasi itu tumbuh 13,8% secara tahunan dibandingkan dengan Februari 2018 sebesar Rp694,44 triliun.
Walau demikian, secara year to date (ytd) kredit valas bank umum turun tipis atau sebesar 1,2% dibandingkan dengan Desember 2018 yang mencapai Rp800,47 triliun.