Bisnis.com, GARUT — Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia atau Perum Jamkrindo menyalurkan pinjaman kemitraan sebesar Rp1,05 miliar untuk usaha menengah, kecil, dan mikro atau UMKM di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Divisi Bisnis I Jamkrindo Hafizah usai penyelenggaraan pelatihan bagi para petani kopi penerima pinjaman kemitraan di Garut, Kamis (4/7/2019).
Dia menjabarkan, selain petani kopi, pengrajin kulit dan pengusaha konveksi turut menjadi penerima pinjaman di Garut.
Dalam pelatihan tersebut turut hadir Kepala Divisi Manajemen Risiko dan Pemeringkatan UMKM serta Konsultasi Manajemen Jamkrindo Ceriandri Widuri, Pemimpin Jamkrindo Wilayah IV Bandung Dody Novarianto, dan Pemimpin Jamkrindo Cabang Bandung Andri Septianto.
Hafizah menjelaskan, pinjaman kemitraan yang disalurkan di Garut sejak Desember 2018 hingga Mei 2019 mencapai sebesar Rp1,05 miliar. Melalui pinjaman tersebut, diharapkan mitra binaan dapat meningkatkan skala usaha dan bisa mengakses layanan keuangan konvensional.
"Setelah menyelesaikan program kemitraan, UMKM memiliki kesempatan untuk mengakses kredit usaha rakyat [KUR]. Tetapi, untuk mengakses KUR tentu saja UMKM harus tetap memenuhi kriteria sebagai calon penerima KUR yaitu feasible, tetapi belum bankable, dan tentu saja memiliki kualitas pinjaman kemitraan sebelumnya kategori baik," ujar Hafizah pada Kamis (4/7/2019).
Baca Juga
Sepanjang program kemitraan berjalan, Jamkrindo telah menyalurkan pinjaman kemitraan kepada 2.333 mitra senilai Rp82 miliar.
Ketua Kelompok Tani Kopi Garut Agus Wahidin menuturkan, pinjaman kemitraan tersebut dapat mendorong para petani dalam memenuhi kebutuhan permodalan.
Selain itu, melalui pendampingan dan pelatihan melalui kerja sama Jamkrindo dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero), petani dapat meningkatkan kualitas produksi.
Di tempat terpisah, Direktur Utama Perum Jamkrindo Randi Anto menjelaskan, selain merupakan amanat Kementerian Badan Usaha Milik Negara, program kemitraan menjadi sarana perusahaan untuk hadir secara nyata di tengah-tengah masyarakat.
"Melalui program kemitraan, kami juga ingin hadir langsung menjawab kebutuhan masyarakat, terutama terkait pendampingan usaha dan akses modal," ujar Randi pada Kamis (7/6/2019) dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.
Pada 2019, Jamkrindo menargetkan volume penjaminan sebesar Rp182,36 triliun atau meningkat 16,5% dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2018 sebesar Rp156,6 triliun.
Hingga Mei 2019, volume penjaminan telah mencapai Rp90,38 triliun. Adapun, laba perseroan tercatat sebesar Rp302,52 miliar.