Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dinilai Potensial, Sun Life Dorong Porsi Asuransi Kesehatan

Sun Life Financial Indonesia berencana meningkatkan porsi produk asuransi kesehatan yang saat ini berkisar 20%.
Sun Life/Bisnis.com
Sun Life/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — PT Sun Life Financial Indonesia berencana meningkatkan porsi produk asuransi kesehatan yang saat ini berkisar 20%. Keberadaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan dinilai meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat asuransi kesehatan sehingga potensial untuk digarap.

Presiden Direktur Sun Life Elin Waty menilai, keberadaan BPJS Kesehatan membuat masyarakat mengerti bagaimana cara kerja asuransi kesehatan sehingga membawa pengaruh positif bagi industri asuransi secara umum. Meskipun berada pada cakupan pasar yang sama, industri dinilai dapat bersaing dengan menyuguhkan proses berasuransi yang lebih sederhana.

Melihat potensi tersebut, Elin menjelaskan, pihaknya tengah mengembangkan skema produk baru untuk menggenjot porsi penjualan asuransi kesehatan. Meskipun tidak menjabarkan rencananya, produk tersebut ditargetkan untuk diluncurkan pada awal tahun depan.

"Lagi digodok [rencana memperbesar porsi asuransi kesehatan]. Untuk produk fokusnya itu masih asuransi kesehatan, masih menjadi produk favorit bagi masyarakat kita," ujar Elin pada Kamis (11/7/2019) usai acara Kampanye Kesehatan #LiveHealthierLives oleh Sun Life, di Jakarta.

Chief Marketing Officer Sun Life Shierly Ge menjabarkan, asuransi kesehatan yang dimiliki Sun Life terdiri dari produk yang berdiri sendiri dan yang ditempelkan dengan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI). Dia menjelaskan, sekitar 46% premi PAYDI Sun Life merupakan premi yang disertai asuransi kesehatan.

Menurut Shierly, masih banyak masyarakat yang belum menggunakan manfaat asuransi kesehatan saat berobat sehingga potensial untuk digarap industri. Perusahaan yang telah memiliki produk asuransi kesehatan pun dinilai dapat menggarap produk tersebut lebih serius.

"Kami punya survey bahwa di atas 40% masyarakat Indonesia masih membayar biaya kesehatan dari kantong sendiri. Jadi, yang menggunakan asuransi kesehatan itu masih kecil sekitar 4%, ini di luar BPJS Kesehatan," ujar Shierly dalam kesempatan yang sama, Kamis (11/7/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper