Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengaku lebih optimistis dalam memasuki periode kuartal III/2019 ini. Pertumbuhan kredit pada kuartal ini diproyeksi masih akan tumbuh 10% - 13% yoy.
Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan bahkan memproyeksi setelah periode kuartal II/2019 kredit bank only naik 12,1% menjadi Rp690,5 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp616,1 triliun, maka kuartal III/2019 ini kredit perseroan yakin kredit masih sesuai dengan yang direncanakan.
"Kami punya rencana yang tidak banyak berubah dari tahun lalu, di mana ada growth akan kami ikuti. Sektor korporasi, SME, dan konsumer akan kami perluas dan komersial masih akan kami kurang-kurangi," katanya, Rabu (17/7/2019).
Adapun dalam kinerja fungsi intermediasi sepanjang semester I/2019 lalu perseroan juga berupaya menjaga komposisi kredit produktif dalam porsi yang signifikan, yakni 77,4% dari total portofolio kredit dengan penyaluran kredit investasi mencapai Rp242,3 triliun dan kredit modal kerja mencapai Rp319,3 triliun.
Tak hanya itu, hingga Juni 2019 penyaluran kredit ke sektor infrastruktur mencapai Rp203,4 triliun dengan pertumbuhan 22,6%. Perseroan telah menyalurkan pembiayaan kepada tujuh sektor utama yakni transportasi Rp39,6 triliun, tenaga listrik Rp43,9 triliun, migas & energi terbarukan Rp37,2 triliun, konstruksi Rp17,2 triliun, Jalan tol Rp17,1 triliun, telematika Rp22,6 triliun, perumahan rakyat & fasilitas kota Rp10,9 triliun, dan infrastruktur lainnya Rp14,7 triliun.
Adapun dalam mendukung usaha pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang pada selama enam bulan pertama tahun ini, total yang telah disalurkan mencapai Rp10,54 triliun dengan pertumbuhan mencapai 27,4% yoy atau sekitar 42% dari target tahun 2019 dengan jumlah penerima sebanyak 138.090 debitur.
Sebesar 51,0% dari nilai tersebut atau Rp5,4 triliun telah disalurkan kepada sektor produksi, yakni pertanian, perikanan, industri pengolahan dan jasa produksi.
Sementara itu, secara kualitas kredit juga semakin membaik dengan NPL gross 2,59% turun 54 bps dari tahun lalu.