Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyuntik modal ke anak usaha, PT BRI Ventura Investama senilai Rp800 miliar. Aksi ini merupakan bagian dari strategi penyertaan modal ke PT Fintek Karya Nusantara (Finarya).
Sekretaris Perusahaan BRI Bambang Tribarato mengatakan bahwa suntikan modal sebesar Rp800 miliar tersebut merupakan bagian dari rencana penambahan modal untuk BRI Ventura agar menjadi Rp1,5 triliun pada tahun 2019.
Sesuai dengan target perusahaan, yang menjadi sasaran untuk penyertaan adalah perusahaan yang memiliki potensi sinergi bisnis maupun operasional dengan BRI serta masih memiliki peluang peningkatan nilai investasi, seperti transfer uang, pembayaran, alternative credit scoring, dan pembiayaan.
“Finarya atau Linkaja termasuk ke dalam target tersebut karena bergerak di bisnis retail payment dan memiliki peluang pengembangan bisnis yang terbuka dengan dukungan ekosistem BUMN,” katanya kepada Bisnis, Kamis (1/8/2019).
Penyuntikan modal tersebut dilakukan BRI dengan membeli 800.000 saham BRI Ventura. Pasca transaksi, BRI menggenggam 1,01 juta saham senilai Rp1,01 triliun di BRI Ventura.
Tambahan modal itu membuat porsi kepemilikan BRI di BRI Ventura bertambah. BRI menguasai 99,96% saham.
Selain BRI, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. juga telah melakukan hal serupa. Perseroan menggelontorkan Rp225 miliar kepada anak usaha PT BNI Sekuritas.
“[Suntikan modal] di BNI Sekuritas, sebagiannya untuk Finarya,” kata General Manager Pengelola Perusahaan Anak BNI Afien Yuni Yahya membenarkan hal tersebut kepada Bisnis, Kamis (1/8/2019).
Setelah aksi korporasi tersebut, modal disetor BNI Sekuritas berubah dari Rp133,13 miliar menjadi RpRp433,13 miliar. Komposisi akhir pemegang saham akan berubah bila SBI Financial Services, Co. Ltd, pemegang saham lain, tidak mengambil halnya.
Apabila SBI Financial Services tidak mengambil porsinya, maka kepemilikan BBNI di BNI Sekuritas terdilusi menjadi 7,68% dari sebelumnya mencapai 25%. Sementara itu kepemilikan saham BBNI di BNI Sekuritas menjadi 92,32%.
Penambahan modal tidak mengubah pengendalian perseroan terhadap BNI Sekuritas. Dengan demikian perseroan tetap menjadi pemegang saham pengendali.