Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Keuangan Berkelanjutan Capai US$133 Miliar

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso berharap para investor dapat terus berperan aktif melanjutkan tren keuangan berkelanjutan di Tanah Air.
Wimboh Santoso/Bisnis.com-Nirmala Aninda
Wimboh Santoso/Bisnis.com-Nirmala Aninda

Bisnis.com, JAKARTA – International Capital Market Association (ICMA) mencatat capaian perekonomian hijau di Indonesia terbilang signifikan. Penyaluran kredit keuangan berkelanjutan atau green loans saat ini tercatat US$133 miliar atau setara Rp1.850 triliun.

Selanjutnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso berharap para investor dapat terus berperan aktif melanjutkan tren keuangan berkelanjutan di Tanah Air. “Untuk percepatan peralihan sustainable development goals,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin (26/8/2019).

Hal tersebut disampaikan Wimboh dalam UK-Indonesia Financial Services Dialogue 2019 di Jakarta. Acara itu dihadiri oleh puluhan investor dan jajaran eksekutif pasar keuangan Inggris.

Sementara itu, belum lama ini bank pelat merah serta anak usaha menyalurkan kredit sindikasi senilai US$689,75 juta atau setara Rp9,8 triliun kepada PT Kerinci Merangin Hidro, milik keluarga Jusuf Kalla.

Perusahaan swasta penyalur listrik tenaga air tersebut mendapatkan pembiayaan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk.

PLTA Merangin yang berlokasi di Kabupaten Kerinci, Jambi ini memiliki kapasitas sebesar 4 x 87,5 MW (megawatt). Energi yang dihasilkan per tahun sebesar 1.280 Giga Watt hour (GWh). Pembangkit yang direncanakan beroperasi secara komersial (COD) pada 2025 ini akan memasok listrik ke sistem hu Bagian Selatan Tengah yang diatur oleh PLN Pusat Pengatur Beban Sumatera.

Sebelumnya BNI, Mandiri, dan PT Bank Central Asia Tbk. mengucurkan kredit sindikasi senilai Rp3,96 triliun dan US$140,6 juta untuk PT Tamaris Hidro, perusahaan pembangkit listrik di bawah kendali Grup Salim. Kredit sindikasi setara Rp5,92 triliun tersebut itu akan dipakai oleh Tamaris Hidro untuk mendanai proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembagkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH).

Berdasarkan penelusuran Bisnis, Grup Salim telah masuk ke bisnis pembangkit listrik tenaga air dan minihidro sejak 2011, setelah itu, konglomerat makin agresif menyasar bisnis energi terbarukan.

Sementara itu, prinsip keuangan berkelanjutan mulai digagas di Indonesia oleh OJK melalui menerbitkan Peraturan OJK (POJK) nomor 51 tahun 2017 tentang Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (KB) dan POJK nomor 60 tahun 2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan.

Otoritas meminta perbankan menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan, yakni prinsip yang didasarkan pada pengembangan produk, kapasitas internal perbankan, organisasi, manajemen risiko tata kelola, dan standar prosedur operasional sesuai pelestarian masyarakat dan lingkungan.

Bank umum kelompok usaha (BUKU) III dan IV wajib menerapkan keuangan berkelanjutan dalam kegiatan usaha pada awal tahun ini, sedangkan bank BUKU I dan II diwajibkan menerapkannya pada tahun depan. Kemudian, bank perkreditan rakyat (BPR) serta bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS) harus mengimplementasikan keuangan berkelanjutan pada tahun berikutnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper