Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut perbankan harus mulai menyediakan servis yang kualitasnya bagus dengan dana murah agar bisa menjaga kompetisi di dalam dan luar negeri.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, peningkatan layanan disertai biaya yang murah harus segera dilakukan. Hal ini harus dilakukan agar debitur tidak lari mencari pembiayaan ke lembaga keuangan di luar negeri.
"Penyediaan servis yang kualitasnya bagus dan [dengan biaya] murah itu adalah merupakan keharusan yang harus dilakukan sektor jasa keuangan,” kata Wimboh di Kantor OJK, Jakarta, Jumat (8/11/2019).
Menurutnya, peningkatan kualitas pelayanan bank harus dilakukan dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi. Hal ini dipercaya bisa menurunkan beban operasional, dan berdampak pada terbukanya ruang bagi bank untuk mengurangi suku bunga kredit.
“Infrastruktur dalam pembangunan ekonomi kita itu ya harus bunganya murah, kompetitif dengan bunga yang diberikan lembaga keuangan di mana saja berada," tuturnya
Wimboh menyebut, jika suku bunga perbankan tidak kompetitif ada kemungkinan debitur lari mencari pembiayaan ke luar negeri. Untuk membuat suku bunga kredit tetap kompetitif, pemerintah bersama pihak lain telah memberi ruang agar beban biaya dana (cost of fund) perbankan turun.
Baca Juga
Ruang yang sudah diberikan antara lain penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI), dan suku bunga penjaminan oleh LPS. Sebagai catatan, saat ini suku bunga acuan telah diturunkan hingga 100 basis poin (bps) sejak Juli 2019 menjadi 5%.
"Sehingga perbankan bisa punya ruang menurunkan suku bunga ditambah juga perbankan kami minta selalu tingkatkan efisiensinya," ujarnya.
OJK juga menyebut bank harus fokus melakukan efisiensi. Jika penghematan bisa dilakukan, ruang gerak industri perbankan bisa lebih luas untuk menurunkan suku bunga kredit.
Wimboh mengatakan, efisiensi bisa dilakukan dengan cara pemanfaatan teknologi oleh bank. Menurutnya, bank harusnya mulai serius menerapkan konsep branchless banking dalam beroperasi dan mengganti keberadaan kantor-kantor cabang dengan teknologi.
"Teknologi di antaranya dengan tidak terlalu mengandalkan branchless dalam operasinya di daerah. Dia menggunakan agen, bisa gunakan online. Jadi tak perlu terlalu keluarkan biaya pembukaan cabang yang sekarang dengan teknologi sudah tak terlalu perlu," katanya.