Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbankan Berjuang Tingkatkan Dana Murah

Rasio dana murah masyarakat yang dikelola oleh perbankan belum menunjukkan tren kenaikan, meski suku bunga acuan sudah turun hingga 100 basis poin (bps) hingga November 2019.
Karyawati menghitung uang pecahan Rp100.000 di salah satu kantor cabang milik Bank Mandiri, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Karyawati menghitung uang pecahan Rp100.000 di salah satu kantor cabang milik Bank Mandiri, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Rasio dana murah masyarakat yang dikelola oleh perbankan belum menunjukkan tren kenaikan, meski suku bunga acuan sudah turun hingga 100 basis poin (bps) hingga November 2019.

Berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), rasio dana murah (current account saving account/CASA) perbankan hingga Oktober 2019 ada di angka 54,53 persen. Rasio ini lebih rendah dibanding September 2019 sebesar 55,04 persen dari total dana pihak ketiga (DPK).

Jika dibandingkan dengan periode yang sama 2018, rasio CASA perbankan di 2019 justru lebih rendah. Pada Oktober 2018, rasio dana murah perbankan ada di posisi 55,07 persen.

Belum membaiknya rasio CASA perbankan diimbangi dengan naiknya persentase dana mahal terhadap total DPK dari 44,65 persen menjadi 45,19 persen per Oktober 2019.

Jika dibandingkan sejak awal 2019, rasio dana mahal perbankan di Oktober bukan merupakan yang tertinggi. Akan tetapi, persentase ini layak diperhatikan karena terjadi setelah sejumlah bank mematok target untuk menekan dana mahal mereka.

Salah satu bank yang mematok pertumbuhan rasio dana murah adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Berdasarkan laporan kinerja per September 2019, rasio CASA Bank Mandiri secara individu ada di posisi 65,95 persen dari total DPK. Rasio dana murah BMRI dibandingkan kuartal III/2019 meningkat per Oktober hingga 66,04 persen dari total DPK.

Akan tetapi, secara tahunan (year-on-year/yoy) ada penurunan rasio CASA yang dialami Bank Mandiri. Pada Oktober 2018, rasio dana murah bank pelat merah ini ada di angka 67,08 persen.

Penurunan rasio dana murah ini diikuti dengan tumbuhnya deposito yang dikelola perseroan hingga mencapai Rp265,63 triliun, atau 33,95 persen dari total DPK per Oktober 2019.

Menurut Senior Vice President Retail Deposits Product & Solution Bank Mandiri Muhamad Gumilang, kenaikan rasio deposito perseroan diakibatkan adanya kondisi pasar yang tidak menentu beberapa bulan ke belakang.

Basically kenaikan deposito yang terjadi sekarang banyak disebabkan nasabah mengalokasikan dananya di instrumen yang relatif lebih rendah risiko, sambil menunggu situasi pasar lebih kondusif,” ujar Gumilang kepada Bisnis, Rabu (4/12).

Perseroan menargetkan total dana murah hingga akhir tahun bertahan di kisaran 65 persen dari total dana himpunan masyarakat. Gumilang menyebut target ini realistis tercapai karena pertumbuhan CASA hingga kini berimbang dengan kenaikan deposito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lalu Rahadian
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper