Bisnis.com, JAKARTA - Pemegang saham mayoritas PT Bank Permata Tbk., Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk. (Astra) secara resmi mengumumkan pemegang saham baru PT Bank Permata Tbk., yaitu Bangkok Bank Public Company Limited (Bangkok Bank).
Presiden Direktur Permata Bank Ridha DM Wirakusumah menyampaikan perseroan menyambut positif informasi tersebut. Menurutnya, penyelesaian transaksi masih harus memenuhi sejumlah kondisi, termasuk persetujuan peraturan yang berlaku di Indonesia dan Thailand.
“Atas nama seluruh manajemen dan karyawan, kami menyambut baik pemberitahuan dari para pemegang saham. Pada kesempatan ini, kami juga mengucapkan terima kasih kepada Standard Chartered dan Astra atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan kepada kami sejak 2004. Keduanya telah memainkan peran utama dalam membawa Permata Bank ke posisinya hari ini, bank yang menguntungkan dengan aset dan pertumbuhan yang sehat," kata Ridha, dikutip melalui siaran pers, Kamis (12/12/2019).
Ridha menyebut akuisisi tersebut akan memberi peluang bagi Bank Permata untuk memanfaatkan keahlian serta jaringan luas Bangkok Bank dalam bisnis korporat dan usaha kecil menengah (UKM), serta hubungan kerja sama dengan korporasi terbesar di Thailand serta jaringan regionalnya.
“Bangkok Bank merupakan salah satu bank terbesar di Thailand dengan jaringan yang luas, kemampuannya di lintas pasar utama Asia akan saling melengkapi penawaran kami dan membawa nilai tambah yang signifikan bagi klien dan nasabah PermataBank”.
Bangkok Bank disebutkan merupakan bank korporasi terbesar di Thailand dengan total aset sebesar US$105 miliar dengan memiliki lebih dari 17 juta nasabah ritel dan beroperasi dihampir 1.200 cabang.
Seperti diketahui, transaksi pembelian saham sebanyak 89,12% diharapkan rampung pada 2020. Transaksi akan dilaksanakan berdasarkan penilaian yang disepakati sebesar 1,77 kali lipat dari nilai buku Permata (yang masih akan disesuaikan).
Sementara itu, Bank Permata terus melakukan peningkatan kinerja setelah diterpa kredit bermasalah beberapa waktu lalu. Rentabilitas bank dengan sandi saham BNLI ini mulai kembali pulih.
Per September 2019, Bank Permata membukukan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun, meningkat 121% dari periode yang sama tahun lalu, serta diiringi dengan peningkatan kualitas aset, dimana likuiditas dipertahankan pada level optimal.
“Permata Bank akan terus mengembangkan bisnis kami sebagai bank pilihan bagi semua pemangku kepentingan. Kami percaya kemampuan kami dalam mengembangkan bisnis retail, wholesale dan syariah banking, jaringan distribusi yang luas, serta inovasi teknologi digital terbaik di kelasnya, akan terus memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan, dan menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.” tambah Ridha