Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat pasar saham berpendapat keinginan Kookmin Bank Co. Ltd. untuk pengendalian PT Bank Bukopin Tbk. semakin dekat.
Hal itu seiring dengan langkah Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) yang melepas sekitar 720 juta saham di PT Bank Bukopin Tbk. pada tahun lalu.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Marutho menyampaikan keinginan investor Korea Selatan untuk menguasai saham mayoritas setiap mengakuisisi bank di Tanah Air selalu kuat.
Hal ini mendorong banyak pemegang saham bank sebelumnya merasa tertinggal dan memilih hengkang.
Pelepasan saham ini menunjukkan bahwa dominasi Kookmin ini besar. Mungkin saham yang dilepas itu baru ke publik, tetapi itu hanya sebuah langkah Kookmin untuk menunjukkan langkah akuisisi yang tidak terburu-buru," katanya, Selasa (7/1/2020).
Ramadhan menjelaskan, secara karakter Kookmin rencana bisnis dan manajemen yang berbeda. Hal ini tentunya membuat banyak pemegang saham, terutama yang tidak memiliki kompetensi tinggi dalam mengelola bank menjadi tersingkir.
"Saya justru melihat aksi korporasi lanjutan dari Kopelindo ini akan berlanjut, mereka akan jual seluruh saham mereka. Dan Kookmin sendiri memiliki potensi besar untuk mengambil alih seluruh saham dan mengubah nama Bukopin untuk tujuan rebranding," ucapnya.
Adapun porsi pemegang saham lainnya masih sama. PT Bosowa Corporindo sebagai pemegang saham pengendali (PSP) menggenggam 23,39% saham.
Begitu pula dengan Kookmin Bank Co. Ltd. dan Negara Republik Indonesia. Keduanya, masing-masing, memiliki 22,00% saham dan 8,92%.
Sementara itu, pada tahun ini Bukopin memiliki rencana menambah modal dengan menerbitkan saham baru melalui penawaran umum terbatas saham seri B sebanyak 4.660.763.499 lembar