Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surat Utang Valas Bank Nasional Meroket

Utang luar negeri perbankan melalui instrumen obligasi melesat signifikan. Setelah sempat merosot tajam pada awal tahun 2018, bank dalam negeri cukup agresif memanfaatkan pasar global untuk menerbitkan surat utang pada 2019.
Nasabah melakukan transaksi perbankan di galeri Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di salah satu pusat perbelanjaan di Bandung, Jawa Barat, Senin (3/9/2018)./JIBI-Rachman
Nasabah melakukan transaksi perbankan di galeri Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di salah satu pusat perbelanjaan di Bandung, Jawa Barat, Senin (3/9/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.comJAKARTA - Utang luar negeri perbankan melalui instrumen obligasi melesat signifikan. Setelah sempat merosot tajam pada awal tahun 2018, bank dalam negeri cukup agresif memanfaatkan pasar global untuk menerbitkan surat utang pada 2019.

Pergerakan agresif perbankan menerbitkan obligasi global tahun lalu membuat portofolio mencapai titik tertinggi dalam 9 tahun terakhir. Sebelumnya, atau sejak 2011 obligasi global perbankan tidak pernah menyentuh US$1 miliar.

Mengutip Statistik Utang Luar Negeri Indonesia dari Bank Indonesia, per November 2019, emisi obligasi global bank sebesar US$1,94 miliar. Realisasi tersebut tumbuh 181,8% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Sejak awal tahun atau kuartal pertama, portofolio obigasi global bank sudah tercatat tinggi. Pada tiga bulan pertama tahun lalu, perbankan membukukan US$1,19 miliar atau naik lebih dari 10 kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, pada tahun lalu, Bisnis mencatat bank pelat merah aktif menerbitkan obligasi global. Pada triwulan kedua 2019, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mrilis global bonds sebesar US$750 juta.

Hal senada juga dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Bank milik negara ini menerbitkan global sustainability bond sebesar US$500 juta. Penggalangan dana non-konvensional ini akan digunakan sebagai alternatif sumber pendanaan guna ekspansi kredit, khususnya segmen usaha mikro kecil dan menengah.

Obligasi dalam denominasi dolar Amerika Serikat tersebut memiliki tenor 5 tahun dengan kupon sebesar 3,95% per tahun. Kupon dibayar dua kali satu tahun.

Adapun seperti diketahui 2019 merupakan periode yang menantang bagi perbankan untuk mencari likuiditas. Rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) melampaui ambang batas regulator, yakni 93,96% per Oktober 2019.

VP Treasury Business PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Itang Rusdinar menilai tingginya penerbitan surat utang luar negeri perbankan tahun lalu memanfaatkan tren penurunan suku bunga khususnya suku bunga USD. 

"Kami juga telah merencanakan penerbitan beberapa instrumen non DPK valas untuk tahun ini dalam rangka menjaga keseimbangan struktur liabilitas perseroan," ujarnya.

Tahun ini, dia memprediksi juga masih ada ruang untuk penurunan suku bunga tersebut sehingga perbankan masih akan melakukan penerbitan global Bond.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper