Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunci BRI Catatkan Aset Terbesar di Indonesia

BRI menjadi bank dengan aset paling besar di Indonesia yakni mencapai Rp1.416,8 triliun pada akhir 2019.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Sunarso (tengah), didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan di Jakarta, Kamis (23/1/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Sunarso (tengah), didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan di Jakarta, Kamis (23/1/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyebutkan kehatian-hatian dalam menjaga neraca menjadi kunci perusahaan tumbuh dengan sehat.

Direktur Utama Bank BRI Sunarso mengatakan, selama menjadi bankir, pihaknya tidak pernah mengalami situasi ekonomi yang mudah maupun terlalu sulit. Artinya, di tengah situasi tersebut, BRI perlu berhati-hati dalam mengelola neraca keuangan untuk mencapai target pertumbuhan kinerja.

"Pesan dari Bu Menteri [Keuangan Sri Mulyani] situasi [ekonomi saat ini] sulit banget sih tidak, mudah banget juga tidak," kata Sunarso di Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Dalam mengelola sebuah bank, bagi manajemen tidak ada tahun yang dianggap mudah. Saat yang sama juga tidak ada periode yang sangat sulit. "Signalnya apa? Bahwa kita harus mengelola balance sheet yang harus hati-hati," katanya,

Saat ini, BRI menjadi bank dengan aset paling besar di Indonesia yakni mencapai Rp1.416,8 triliun. Kredit yang tersalurkan hingga akhir 2019 sebesar Rp907,4 triliun. Dari jumlah kredit itu Rp700 triliun di antaranya tersalurkan pada sektor UMKM atau dengan porsi mencapai 78%.

Sementara itu, kredit macet atau non performing loan (NPL) BRI selama 2019 mencapai 2,8%. Perusahaan telah melakukan pencadangan hingga 153,64 persen untuk menyeimbangkan kredit kualitas rendah itu.

"Kredit tumbuh 8,4 persen tapi masih di atas rata-rata nasonal yang 6,08 persen. Ditunjang jaringan yang sangat besar dan luas [BRI] menjangkau seluruh pesolok, per Desembr [2019] outlet sebanyak 1.635 outlet," katanya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui banyak sekali terjadi kejadian menegangkan selama 2019 yang akan mempengaruhi kondisi ekonomi pada awal 2020 ini. Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu mencontohkan penutupan pemerintahan (shutdown) Amerika Serikat, resesi Hongkong, hingga ketegangan antara AS dengan Republik Rakyat Tiongkok.

"2020 pattern dan pola ketidakpastian, apa ada patern? No. Kalau tidak ada pola, ketidakpasian tidak berpola menimbulkan multiple implication, yang paling penting tdak bisa dikelola dalam situasi ketidakpastian yang orang tdak berani buat keputusan," katanya.

Dengan situasi global yang masih menjadi kendala bagi pertumbuhan ekonomi Tanah Air, kesiapan dan langkah strategis dalam memperkuat perekonomian nasional menjadi suatu hal penting yang perlu dipersiapkan.

Untuk membahas isu tersebut, Bank BRI berserta anak perusahaan, yang tergabung dalam BRI Group, yaitu Danareksa Investment Management, serta Danareksa Sekuritas mengagas dan menggelar BRI Group Economic Forum 2020, sebagai salah satu wadah yang mempertemukan banyak pemangku kepentingan terkait sektor perekonomian nasional. 

Sunarso menyebutkan pertemuan dilakukan untuk membuka cakrawala pemikiran yang berguna bagi pemerintah, pelaku bisnis, dan juga masyarakat luas.

“Melalui forum ini, kami menginginkan adanya informasi simetris antara para pelaku usaha dan Pemerintah dalam hal kebijakan ekonomi. Lebih jauh, lewat forum ini, diharapkan adanya penyusunan langkah optimalisasi kekuatan perekenomian domestik kita,” ujarnya.

Forum ini merupakan wadah pembahasan strategis menyangkut kondisi perekonomian nasional dan global. Kegiatan berisi diskusi panel yang mengusung tema 'Indonesia’s Economic Resilience to Weather Global Economic Slowdown'.

Selain Menteri Keuangan Sri Mulyani, hadir pula dalam acara tersebut Sekretaris Jenderal Kemenkeu Hadiyanto, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Keuangan Fiskal Kementerian Keuangan Hidayat Amir, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Al Firman, Deputi Bidang Kerjasama Penanaman Modal BKPM Wisnu Wijaya Soedibjo, Dirjen Pengembangan Ekspor Kemendag Dody Edward, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Rosan P. Roeslani serta Dosen & Peneliti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Rofikoh Rokhim.

Dalam kesempatan tersebut, Sunarso menyebutkan BRI Group akan lebih kontributif dalam memfasilitasi alur informasi kebijakan serta mengembangan dunia usaha melalui setiap lini bisnisnya.

"Bank BRI dan anak usahanya, Danareksa Investment Management dan Danareksa Sekuritas yang tergabung dalam BRI Group, senantiasa berkontribusi aktif dalam memberi nilai tambah terhadap perekonomian tanah air," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper