Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ruang Penurunan Suku Bunga BI Terbuka hingga 50 Bps

Penurunan suku bunga acuan BI tidak luput dari kondisi perekonomian global. Apalagi, bank sentral di negara maju khususnya The Fed di Amerika Serikat
Karyawan melintas didekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (30/12/2019). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan melintas didekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (30/12/2019). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA-Bank Indonesia diperkirakan masih akan melanjutkan kebijakan akomodatifnya dengan melanjutkan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada tahun ini.

Kepala Makroekonomi dan Direktur Strategi Investasi PT Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat mengatakan opsi tersebut dapat diambil lantaran tren inflasi yang relatif terkendali dan cukup stabilnya nilai tukar rupiah.

"Suku bunga acuan BI mungkin akan turun 2 kali dalam setahun. Saya memprediksi hingga 50 basis poin," katanya di Grha CIMB, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2020).

Menurutnya, penurunan suku bunga acuan BI tidak luput dari kondisi perekonomian global. Apalagi, bank sentral di negara maju khususnya The Fed di Amerika Serikat yang kembali menempuh langkah pelonggaran moneter. Hal itu dilakukan melalui penurunan suku bunga maupun pelonggaran likuiditas.

Faktor eksternal lain yaitu, ketidakpastian proses Brexit di Inggris dan potensi resesi di zona Eropa. Budi berharap stimulus moneter dapat memacu pertumbuhan dalam negeri.

"Jika suku bunga turun, harapannya penyaluran kredit akan meningkat. Begitu pula dengan daya beli masyarakat," imbuhnya.

Senada dengan Budi, Kepala Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Rofikoh Rokhim mengatakan tren penurunan suku bunga tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi di seluruh dunia.

"Ada 70 negara yang sudah menurunkan suku bunga sejak tahun lalu. Saya rasa BI akan melakukan tindakan yang sama," kata Rofikoh.

Menurut Rofikoh, status Indonesia sebagai negara besar membuat pertumbuhan ekonomi sangat tergantung pada laju domestik.

Alhasil, pemerintah tidak punya pilihan selain menjaga daya beli masyarakat dan salah satu cara paling efektif yakni dengan memberikan stimulus berupa penurunan suku bunga acuan dan rasio giro wajib untuk meningkatkan laju kredit konsumsi.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 22-23 Januari 2020 memutuskan menahan suku bunga acuan di level 5,00%. Selain itu, BI juga mempertahankan suku bunga Deposit Facility 4,25%, dan suku bunga Lending Facility 5,75%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper