Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Syariah 2020, Meraup Berkah Kredit Sindikasi

Dengan memberikan kredit sindikasi maka bank syariah dapat memotong biaya fee based maupun risiko yang harus dipikul
Karyawan beraktivitas didekat logo BNI Syariah di Jakarta. Bisnis/Endang Muchtar
Karyawan beraktivitas didekat logo BNI Syariah di Jakarta. Bisnis/Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA -- Industri perbankan syariah terus mencari peluang pembiayaan sindikasi pada tahun ini karena lebih menguntungkan.

Direktur Bisnis SME & Komersial Bank BNI Syariah Dhias Widhiyati mengatakan saat ini terdapat 4 proyek pembiayaan sindikasi yang tengah dimatangkan. Proyek tersebut meliputi sektor infrastruktur air minum, transportasi massal, hingga industri pengolahan. Total nilai pembiayaan proyek ini mencapai Rp9,9 triliun.

"BNI Syariah terus bersinergi dengan BNI dan berkolaborasi dengan bank lainnya melalui skema pembiayaan sindikasi dalam mendukung beberapa proyek pemerintah," kata Dhias, kepada Bisnis.com, Jumat (7/2/2020).

Pada 2019 lalu, BNI Syariah mencatatkan realisasi total  pembiayaan sindikasi sebesar Rp8,2 triliun. Proyek yang dibiayai meliputi jalan tol, industri kesehatan, dan infrastruktur kelistrikan.

Menurutnya, di tengah keterbatasan modal inti yang digenggam bank syariah maka sindikasi menjadi pilihan paling ideal. Dengan skema ini, proyek strategis yang digagas pemerintah pusat maupun daerah yang feasible dapat ikut dibiayai.

Kredit sindikasi juga turut mendukung kinerja perseroan. Selama 2019, BNI Syariah mencatatkan kinerja yang positif dengan laba sebesar Rp603 miliar atau tumbuh 45 persen dibandingkan tahun lalu (yoy).

"Pada tahun 2020, perseroan menargetkan pertumbuhan bisnis moderat sekitar 14 persen – 15 persen, dengan fokus di segmen ritel produktif dan tetap menjaga keunggulan perseroan di segmen konsumtif," katanya.

Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengatakan, selama 2019, pembiayaan sindikasi memiliki porsi sebesar 5 persen dari portofolio kredit perseroan. Pembiayaan sindikasi tersebut dilakukan pada proyek infrastruktur kelistrikan dan jalan tol.

"Kalau bicara prospek pembiayaan sindikasi, menurut proyeksi saya masih tetap baik, terutama di sektor infrastruktur baik jalan, bandara, pelabuhan, listrik, dan transportasi lain," katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara mengatakan pembiayaan sindikasi merupakan salah satu prioritas perseroan karena lebih menguntungkan baik dari sisi pengurangan risiko maupun fee based. Hanya saja, dia tidak menyebutkan realisasi pembiyaan sindikasi syariah CIMB Niaga tahun lalu.

Menurutnya, selama 2019, pembiayaan unit syariah CIMB Niaga mengalami kenaikan 25 persen dibandingkan tahun lalu. Kenaikan pembiayan tersebut disalurkan ke kredit pemilikan rumah (KPR).

Pada 2020, unit syariah CIMB Niaga menargetkan kenaikan pembiayaan sebesar 20 persen dibandingkan tahun lalu. Penyaluran kredit terbesar diperkirakan masih ke KPR.

"Kami maunya pembiayan sindikasi lebih besar tetapi sangat tergantung dari kebutuhan nasabah," sebutnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper