Bisnis.com, JAKARTA – PT Mandiri Utama Finance (MUF) mengandalkan dana perbankan untuk membiayai modal kerja perusahaan.
Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja perusahaan mengincar pembiayaan hingga Rp8,8 triliun tahun ini. Dari jumlah ini seluruhnya akan mengandalkan pembiayaan perbankan di luar dana internal perusahaan.
"Kami masih mengeksplorasi semua dari perbankan, belum ke obligasi dan lainnya," kata Stanley, Senin (17/2/2020).
Rinciannya, pembiayaan bilateral berupa executing financing akan dijalankan senilai Rp4,5 triliun. Sedangkan selebihnyam senilai Rp4,3 triliun akan berbentuk pembiayaan bersama dengan induk usaha yaitu PT Bank Mandiri (persero) Tbk. (BMRI)
Stanley menyebutkan perusahaan mengandalkan pulau Jawa sebagai target pasar terbesar. Sebanyak 60 persen pembiayaan akan diarahkan ke wilayah ini. Sedangkan 40 persen lainnya akan disebarkan ke seluruh Indonesia.
Saat ini, MUF juga tengah menyasar peningkatan penetrasi wilayah Kalimantan dan Sulawesi. Dua pulau ini memiliki potensi bisnis lebih besar seiring peningkatan permintaan pembiayaan mobil dan motor yang dilakukan oleh cabang Bank Mandiri setempat.
Baca Juga
"Dari itu kami akan pertimbangkan membentuk dan mengembangkan point of sales di sana," ujarnya.
Pada tahun lalu, MUF menyalurkan pembiayaan senilai Rp8,1 triliun dengan komposisi 75 persen untuk pembiayaan kendaraan roda empat. Sementara 25 persen lainnya untuk pembiayaan roda dua. Perseroan juga menyatakan mencatatkan laba senilai Rp51,5 miliar.