Bisnis.com, JAKARTA - PT Astra Sedaya Finance atau ASF mencatatkan obligasi jatuh tempo Rp2,03 triliun pada kuartal pertama tahun ini.
Obligasi yang jatuh tempo ini rinciannya Rp932 miliar per 23 Februari 2020 dan Rp1,12 triliun per 3 Maret 2020.
Treasury & Finance Division Head ASF Dharmawan Phie menjelaskan untuk melakukan pelunasan dua surat utang yang akan jatuh tempo ini perusahaan akan mengandalkan penerimaan pembayaran angsuran dari nasabah. Rata-rata setiap bulan cicilan yang dikumpulkan oleh perusahaan mencapai Rp2 triliun.
"Sumber pembayarannya dari hasil penerimaan pembayaran angsuran kendaraan mobil dari customer kami," ujar Dharmawan kepada Bisnis, Senin (16/2/2020).
Darman menyebutkan pihaknya menunggu arah kebijakan Bank Indonesia sebelum memutuskan model pembiayaan modal kerja tahun ini. Obligasi menjadi sebagai salah satu sumber pendanaan yang disiapkan.
"Market menarik, dan kami punya sisa PUB IV ASF yang masih dapat kami terbitkan sampai dengan Mei ini. Jadi soal rentang waktu [untuk menerbitkan obligasi], sangat bergantung kondisi market dan kebutuhan pendanaan perseroan," ujarnya.
Baca Juga
Menurutnya, kebijakan Bank Indonesia menurunkan suku bunga BI 7 days repo rate sebanyak empat kali pada 2019 menjadikan pasar obligasi korporasi lebih menarik. Apalagi saat yang sama yield obligasi pemerintah juga terus menurun.