Bisnis.com, JAKARTA — Faktor kepercayaan publik atau trust merupakan pondasi penting dari industri keuangan. Sebagai salah satu pemain yang memimpin di industri, PT AIA FINANCIAL (AIA) memberikan perhatian serius pada tata kelola perusahaan yang baik dan kualitas agen penjual guna meningkatkan penetrasi dan inklusi asuransi jiwa di Tanah Air.
Selain itu, dalam lini bancassurance, AIA juga bermitra dengan bank – bank terkemuka di Indonesia seperti, BCA, CIMB Niaga dan Citi.
Presiden Direktur AIA Sainthan Satyamoorthy mengatakan penetrasi asuransi jiwa di Indonesia selama beberapa tahun terakhir cenderung bergerak stagnan pada kisaran 2%. Walaupun demikian, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar berkat pertumbuhan ekonomi yang baik dan bonus demografi.
"Itu alasan AIA sangat fokus di Indonesia dan menjadi pasar yang penting. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sangat baik dan ekonomi terbesar di Asean. Kemudian ada bonus demografi yang ke depan akan membutuhkan asuransi jiwa dan perencanaan keuangan," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (20/2/2020).
Sainthan berpendapat selain dukungan dari regulator untuk meningkatkan inklusi keuangan, terdapat dua kunci utama untuk meningkatkan penetrasi dan literasi asuransi jiwa.
Pertama, aspek edukasi di mana masyarakat perlu mendapatkan pemahaman yang baik perihal asuransi jiwa. Kedua, aspek kepercayaan karena asuransi jiwa merupakan bisnis perlindungan jangka panjang.
Untuk itu, AIA fokus memberikan penekanan pada kualitas dan kapabilitas para agen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Menurut Sainthan, Indonesia membutuhkan agen full time dan profesional yang akan sangat membantu nasabah untuk mendapatkan produk asuransi jiwa yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu dan pengalaman berasuransi yang memuaskan.
Untuk mengurus peningkatan literasi dan kapabilitas para agen, AIA tak segan mengalokasikan anggaran Rp1 triliun dalam program AIA Premier Academy.
Para agen AIA diarahkan untuk memberikan konsultasi yang optimal dan berguna bagi konsumen dalam memilih produk terbaik.
Para agen yang tergabung dalam Premier Academy harus melalui seleksi yang ketat dan terbukti profesional, berkualitas serta memiliki pengalaman di bidang keuangan untuk siap melayani kebutuhan nasabah.
Para agen yang tergabung dalam Premier Academy nantinya akan mendapat program pelatihan terpadu, jenjang karir dan kompensasi yang bersaing.
Sejauh ini AIA dikenal sebagai salah satu institusi bisnis asuransi dengan predikat kualitas agen berstandar tinggi. Sehingga, hingga kini AIA tercatat sebagai salah satu asuransi yang memililki anggota MDRT (Million Dollar Round Table) paling banyak di dunia.
Selain tenaga penjual, Sainthan mengatakan AIA juga sangat memberikan penekanan pada tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) ketika menjalankan bisnis.
AIA mampu hadir lebih dari 100 tahun karena fokus pada membangun bisnis berkelanjutan jangka panjang sehingga mendapatkan kepercayaan nasabah.
"Sebagai group kami saat ini memiliki lebih dari 16 juta konsumen di Asia. Sangat jelas kami melakukan hal tepat untuk membangun kepercayaan nasabah. Di Indonesia kami punya 1 juta dan terus tumbuh," paparnya.
Pria berkebangsaan Malaysia itu menuturkan kehadiran industri asuransi jiwa sangat penting, dan memegang peran strategis bagi individu maupun skala lebih besar seperti negara.
Salah satu peran vital itu, kiprah perusahaan asuransi jiwa yang banyak berinvestasi di pasar modal untuk produk jangka panjang sehingga membantu menjaga kestabilan pasar modal.
Semua aktivitas investasi dilakukan berdasarkan riset panjang dengan pertimbangan manajemen risiko, dengan jaminan akuntabilitas serta transparansi. Terlebih buat AIA yang memiliki tim kepatuhan independen andal untuk mengawasi akitvitas investasi perusahaan.
Selain investasi, seluruh praktik bisnis perusahaan dilakukan sesuai dengan regulasi yang ditetapkan dan terukur untuk memitigasi risiko mengingat asuransi erat hubungannya dengan risiko.
AIA memberikan perhatian lebih pada aspek risk management (manajemen risiko) yang diklaim merupakan kunci dan DNA perusahaan dalam menjalankan bisnis.
"Kesuksesan kami nampak dari orang yang kami latih untuk bekerja dengan benar dan panduan pasar yang jelas bagi tenaga penjual. Pada sisi bisnis kami mencermati risiko, memitigasi sehingga apapun risikonya dapat ditangani dan terkendali," tutup sang Presdir.