Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nasabah bertransaksi di banking hall Bank Permata, di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Nasabah bertransaksi di banking hall Bank Permata, di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bank Permata Naik Kelas Pascaakuisisi oleh Bangkok Bank

PT Bank Permata Tbk. direncanakan naik kelas ke BUKU IV setelah diakuisisi oleh Bangkok Bank.

Dalam ringkasan rencana pengambilalihan 89,12 persen saham Bank Permata oleh Bangkok Bank disebutkan jika bank asal Thailand ini selanjutnya akan berinvestasi terhadap nasabah, karyawan, mitra usaha, dan infrastruktur Bank Permata, serta mengubah bank ini menjadi bank BUKU IV di Indonesia.

Per 31 Desember 2019, emiten dengan kode saham BNLI ini memiliki modal inti tier 1 senilai Rp21,79 triliun. Dengan demikian, Bank Permata setidaknya membutuhkan dana sekitar Rp9 triliun untuk menjadi BUKU IV, dengan minimal modal inti senilai Rp30 triliun.

Adapun, seusai RUPST pada 5 Maret 2020, Bangkok Bank menyiratkan akan menggabungkan kantor cabangnya di Indonesia untuk memperoleh persetujuan OJK dalam menguasai saham mayoritas Bank Permata.

Presiden Bangkok Bank (BBL) Chartsiri Sophonpanich dalam wawancaranya dengan Bangkok Post, yang dilansir Sabtu (7/3/2020) menyebutkan setelah akuisisi selesai yang diperkirakan pada kuartal III/2020, maka perusahaan akan melakukan aksi lanjutan berupa penggabungan cabang Bangkok Bank di Indonesia.

Pada 12 Desember 2019 Bangkok Bank telah sampai pada tahap conditional share purchase agreement (CSPA) dengan Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk. untuk membeli saham keduanya di Bank Permata.

Kedua entitas tersebut memiliki total saham emiten dengan kode BNLI tersebut sebesar 89,12 persen, atau masing-masing sebesar 44,56 persen. Setelah mendapatkan restu untuk menyelesaikan transaksi ini, Bangkok Bank bakal menggelar mandatory tender offer untuk sisa saham Bank Permata, di mana Bangkok Bank berpotensi mengambil hingga 100 persen saham Bank Permata.

Dana yang dirogoh oleh Bangkok Bank untuk mengambilalih kepemilikan 89,12 persen saham Bank Permata senilai Rp37,43 triliun. Nilai ini berdasarkan valuasi yang telah disetujui, sebesar 1,77 dari nilai buku. Harga indikatif per saham senilai Rp1.498 berdasarkan laporan keuangan Bank Permata periode 30 September 2019.

Namun, dengan mandatory tender offer yang disyaratkan oleh regulator, Bangkok Bank berpotensi mengambil 100 persen saham Bank Permata dengan total nilai Rp42 triliun.

Setelah transaksi ini resmi, Bangkok Bank juga bakal memiliki anak usaha BNLI, PT Sahabat Finansial Keluarga, yang 99,998 persen sahamnya dimiliki Bank Permata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper