Bisnis.com, JAKARTA - Meski sempat turun ke harga teoritis, saham PT Bank Artos Indonesia Tbk. kembali terapresiasi. Ekspektasi akan membaiknya kinerja bank kecil ini diduga masih kuat mendongkrak harga.
Adapun, sebelum 31 Maret 2020 harga emiten berkode emiten ARTO ini masih berada di atas Rp3.000. Dengan efektifnya harga penawaran right issue Rp139 per lembar saham, harga saham ARTO direvisi menjadi Rp735. Pada penutupan perdagangan saham pertama hari ini (6/4/2020), saham Bank Artos berada pada level Rp1.120.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menyebutkan revisi harga saham tersebut merupakan dampak dari penerbitan 9,6 miliar saham baru dengan harga penawaran Rp139 per lembar saham.
Dengan efektifnya penerbitan saham tersebut makan akan terbentuk harga teoritis baru. Namun, peningkatan kembali harga saham ARTO merupakan ekspektasi investor ritel yang masih berharap banyak pada peningkatan kinerja ke depannya.
“Jika setelah penurunan ke harga teoritis masih ada kenaikan harga, artinya masih ada ekspektasi yang dimiliki investor terhadap bank ini,” katanya, Senin (6/4/2020).
Dia menjelaskan tokoh utama akuisisi Bank Artos, yakni Jerry Ng kemungkinan masih menjadi indikator utama terjaganya optimisme investor terhadap bank ARTOS. “Tokoh ini merupakan bankir senior yang cukup baik dalam melakukan transformasi bank,” ujarnya.
Baca Juga
Namun, dia menggarisbawahi bahwa kondisi ekonomi tahun ini tergolong sulit. Pelaku industri jasa keuangan termasuk ARTO pun berpotensi kesulitan meningkatkan transmisi fungsi intermediasinya tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel