Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Tekanan Stabilitas Sistem Keuangan Meningkat, 3 Sektor Ini Perlu Diwaspadai

Meluasnya penyebaran Covid-19 ke banyak negara termasuk ke Indonesia menjadi ancaman bagi stabilitas makrofinansial global dan domestik.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers melalui video streaming di Jakarta, Kamis (2/4/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers melalui video streaming di Jakarta, Kamis (2/4/2020). Dok. Bank Indonesia


Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia memperkirakan tekanan terhadap stabilitas sistem keuangan diperkirakan semakin meningkat seiring meluasnya dampak pandemi Covid-19.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan meluasnya penyebaran Covid-19 ke banyak negara termasuk ke Indonesia menjadi ancaman bagi stabilitas makrofinansial global dan domestik.

"Dampak rambatan [contagion] Covid-19 dari global turut memengaruhi Indonesia terutama melalui jalur pariwisata, perdagangan/ekspor, dan investasi," ujar Perry dalam siaran pers, Selasa (28/4/2020).

Sementara itu, dia menilai upaya memutus rantai penularan Covid-19 di Indonesia berpotensi menurunkan kegiatan produksi dan aktivitas ekonomi, dan memberikan tekanan lebih lanjut pada sistem keuangan domestik.

Mencermati bahwa pandemi Covid-19 berdampak terhadap meningkatnya tekanan pada perekonomian, Perry menuturkan BI telah mengeluarkan bauran kebijakan yang diarahkan untuk mendukung upaya mitigasi risiko penyebaran Covid-19, menjaga stabilitas pasar uang dan sistem keuangan, serta mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.

Selanjutnya, kewenangan BI untuk melakukan tindakan antisipatif dalam menjaga SSK di tengah dampak pandemi Covid-19 diperkuat oleh ditandatanganinya Perpu Nomor 1 Tahun 2020.

"Kewenangan ini ditempuh melalui komitmen sinergi dan koordinasi yang erat dengan Pemerintah, OJK, dan LPS sebagai langkah kebijakan nasional," tegasnya.

Perry menambahkan pasca berakhirnya tekanan Covid-19, perekonomian global diprakirakan akan kembali meningkat pada 2021.

Menurutnya, perbaikan ekonomi global dan domestik akan mendorong kinerja korporasi dan RT kembali berada pada fase perbaikan.

"Hal tersebut akan mendorong pertumbuhan kredit dan Dana Pihak Ketiga [DPK] kembali meningkat pada 2021, masing-masing berada dalam kisaran 9-11 persen dan 8-10 persen."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper