Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Lebaran, Akseleran Alami Lonjakan Pendanaan

Perusaaan rintisan berbasis teknologi finansial (tekfin/fintech) Akseleran mengklaim jelang Lebaran nilai pendanaannya memperlihatkan tren positif dibandingkan tahun lalu.
Co Founder & Chief Executive Officer PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia Ivan Nikolas Tambunan. Bisnis/Nurul Hidayatn
Co Founder & Chief Executive Officer PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia Ivan Nikolas Tambunan. Bisnis/Nurul Hidayatn

Bisnis.com, JAKARTA – Perusaaan rintisan berbasis teknologi finansial (tekfin/fintech) Akseleran mengklaim jelang Lebaran nilai pendanaannya memperlihatkan tren positif dibandingkan tahun lalu.

Ivan Tambunan, CEO & Co-Founder Akseleran, mengatakan bahwa hingga akhir Maret 2020, terjadi kenaikan pendanaan hingga sebesar 30 persen atau mencapai hampir Rp200 miliar dibandingkan periode yang sama di 2019. Dan dari sisi volumenya kontribusi pendanaan oleh pendana retail terbesar masih berasal dari rentang usia 35-54 tahun yang mencapai 41 persen.

Adapun, dari sisi jumlah pendananya kontribusi terbesar dari rentang usia 21-34 tahun yang mencapai 70,5 persen. Menurutnya, tren positif ini masih tetap terjaga hingga Lebaran tiba seiring dengan para pendana retail yang akan menerima Tunjangan Hari Raya (THR) di pertengahan Mei, sehingga memberikan kepada mereka banyak dana tambahan untuk dipinjamkan melalui Akseleran.

“Hingga saat ini, Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha secara kumulatif sebesar Rp1,23 triliun. Adapun selama empat bulan terakhir di tahun ini, kami sudah menyalurkan total pinjaman usaha lebih dari Rp250 miliar kepada para pelaku usaha,” ujarnya lewat rilis resminya, Kamis (14/5/2020).

Meskipun demikian, dia menjelaskan, efek dari Covid-19 membuat penyaluran pinjaman usaha Akseleran mengalami penurunan sekitar 30-40 persen. Untuk sektor usahanya, Ivan mengungkapkan, Akseleran sebagai platform Peer to Peer (P2P) Lending yang menyalurkan pinjaman produktif banyak bermain di sektor infrastruktur, mining, logistic, dan trading.

“Di tengah wabah Covid-19 ada peningkatan permintaan pinjaman di sektor kesehatan, seperti pengadaan rapid test atau disinfektan maupun di sektor logistik atau trading terkait distributor sembako. Khusus selama bulan Ramadan pada tahun ini, kami tidak terlalu terdampak karena Akseleran merupakan P2P Lending sektor produktif. Hanya biasanya dari sektor produsen atau distributor kue-kue kering atau produk yang permintaannya meningkat menjelang Lebaran meningkat juga permohonan pinjamannya,” jelasnya.

Sementara itu, dalam hal penyaluran pinjaman usaha di saat pandemi covid19, dia mengungkapkan bahwa pihaknya lebih ketat melakukan assessment pinjaman agar tingkat gagal bayar oleh peminjam tidak meningkat.

Menurutnya, langkah tersebut sejauh ini berhasil mempertahankan kestabilan tingkat gagal bayar Akseleran yang mencapai 0,69 persen dari total penyaluran pinjaman usaha pada pertengahan Mei atau turun 0,05 persen dibandingkan pertengahan bulan sebelumnya.

“Jadi dari penyaluran pinjaman usaha memang ada sedikit penurunan akibat covid19 dan belum ada perubahan secara signifikan dari sektor usaha. Namun, kami bersyukur kepercayaan pemberi pinjaman cenderung meningkat sejalan dengan masih stabilnya tingkat gagal bayar di Akseleran yang akan kami jaga tetap di bawah 1 persen hingga akhir 2020,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper