Bisnis.com, JAKARTA - Bersiap memasuki fase ‘new normal’, PT Bank BRI Syariah Tbk. menyatakan telah menyiapkan teknologi untuk menunjang kerja dan pelayanan nasabah, yaitu melalui BRIS Online.
Perseroan mencatat, hingga akhir Mei 2020, total transaksi yang dilakukan melalui aplikasi mobile BRIS Online mencapai 78,6% dari total transaksi keseluruhan.
Kemudian diikuti oleh transaksi melalui anjungan tunai mandiri (ATM) sebesar 15,81%, dan sisanya melalui teller serta internet banking.
Direktur Operasional BRIsyariah Fahmi Subandi mengatakan komposisi transaksi melalui BRIS Online memang mengalami peningkatan selama 2020.
Selama masa pandemi Covid-19 total frekuensi transaksi telah mencapai 11,5 juta transaksi, atau meningkat 36% dibandingkan sebelum adanya pandemi Covid-19. Jenis transaksi yang paling banyak dilakukan di BRIS Online adalah transfer dan isi uang elektronik.
“Kami akan terus memaksimalkan pemanfaatan teknologi dalam melayani nasabah, terutama saat penerapan ‘The New Normal’ nanti sudah berjalan. Nasabah BRI Syariah bisa memaksimalkan aplikasi BRIS Online yang lebih aman dan nyaman pada masa pandemi seperti ini,” kata Fahmi.
Baca Juga
Dia menuturkan, aplikasi BRIS Online memiliki banyak fitur bermanfaat. Mulai dari fitur pembayaran biaya pendidikan, BPJS Kesehatan, pembelian sukuk/SBSN, pembayaran pajak e-Samsat, pelunasan haji, ZISWAF, digital marketplace Tokopedia dan Bukalapak, pencarian masjid terdekat, penunjuk arah kiblat, hingga juz amma.
“Meski kita menghadapi tantangan pandemi Covid-19, BRI Syariah terus fokus meningkatkan kinerja untuk memaksimalkan potensi perbankan syariah Indonesia yang sangat besar, terutama melalui layanan digital. Kami juga memastikan semua protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 yang ada di area operasional dapat dijalankan dengan baik,” ujarnya.
Fahmi menambahkan, dalam internal business process, BRI Syariah juga telah mengembangkan sistem yang memungkinkan tenaga pemasar pembiayaan memproses pengajuan pembiayaan nasabah di luar kantor.
Aplikasi i-Kurma yang telah diluncurkan pada 2019 dapat memangkas waktu proses pengajuan pembiayaan secara signifikan.