Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Naik Kelas ke Bank BUKU III, BNI Syariah Pacu Inovasi Digital

Memasuki kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) III, PT Bank BNI Syariah bakal memperkuat dan memacu inovasi layanan digital perseroan. BNI Syariah merilis aplikasi uang elektronik syariah pertama di Indonesia yaitu HasanahKu.
Karyawan melayani nasabah di Kantor Bank BNI Syariah di Jakarta, Senin (24/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melayani nasabah di Kantor Bank BNI Syariah di Jakarta, Senin (24/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Memasuki kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) III, PT Bank BNI Syariah bakal memperkuat dan memacu inovasi layanan digital perseroan. BNI Syariah merilis aplikasi uang elektronik syariah pertama di Indonesia yaitu HasanahKu.

Direktur Utama PT Bank BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengatakan sebagai produk unggulan, HasanahKu menjadi salah satu flagship positioning BNI Syariah dalam digitalisasi dan payment system.

Fitur transaksi yang tersedia dalam aplikasi HasanahKu di antaranya untuk pembelian token dan pembayaran tagihan listrik, top up pulsa, pembayaran tagihan telepon, TV berlangganan, serta iuran BPJS.

“Uang elektronik HasanahKu dipasarkan sebagai value added product pada area atau segmen yang menjadi kekuatan BNI Syariah yaitu ekosistem halal, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan dan lembaga Ziswaf,” katanya, Kamis (28/5/2020).

Dari ekosistem tersebut, Firman melanjutkan, akan terbentuk kemitraan strategis menggunakan skema business to business (B2B) dengan merchant dan community base yang salah satunya diwujudkan melalui kolaborasi dengan perusahaan rintisan berbasis teknologi serta perusahaan teknologi finansial (fintech).

Top up saldo HasanahKu tersebut dapat dilakukan melalui berbagai channel perseroan seperti ATM, mobile banking, internet banking dan SMS banking.

Adapun, BNI Syariah tercatat membukukan laba bersih sebesar Rp214,01 miliar pada kuartal I/2020, naik 58% dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar Rp135,35 miliar.

Pertumbuhan laba tersebut kata Firman didorong oleh portofolio pembiayaan yang seimbang, peningkatan dana pihak ketiga(DPK) yang optimal dengan komposisi dana murah (CASA) yang tinggi.

“Dalam menjalankan bisnis, BNI Syariah didukung oleh kuatnya sinergi dengan BNI Group, berfokus pada segmen pembiayaan dengan risiko yang terkendali, melakukan efisiensi biaya operasional, dan berfokus pada halal ecosystem,” katanya.

Kinerja BNI Syariah kuartal I/2020 ini pun, imbuhnya, tidak lepas dari sinergi BNI Syariah dengan BNI sebagai perusahaan induk, yang mana BNI Syariah didukung teknologi yang dimiliki BNI sehingga lebih efisien.

Selain sinergi dari sisi teknologi, BNI Syariah juga bersinergi dengan BNI terkait jaringan, di mana 1.747 outlet milik BNI dapat melayani transaksi syariah melalui produk-produk BNI Syariah.

Sementara itu, dari sisi permodalan, BNI Syariah mencatatkan jumlah modal inti sebesar Rp5,008 triliun per Maret 2020. Dari sisi permodalan, anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. ini masuk dalam kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) III dengan modal inti antara Rp5 triliun - Rp30 triliun.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper