Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Strategi Bank BTPN Masuki Fase New Normal

Nasabah di era digital ini dinilai tidak membutuhkan bank, melainkan layanan perbankan.
Value Proposition and Product Head, Deputy Head of Digital Banking Bank BTPN Irwan Sutjipto Tisnabudi memberikan penjelasan tentang produk Jenius di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (20/3/2019)./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Value Proposition and Product Head, Deputy Head of Digital Banking Bank BTPN Irwan Sutjipto Tisnabudi memberikan penjelasan tentang produk Jenius di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (20/3/2019)./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BTPN Tbk. memasuki fase new normal akan terus memacu pengembangan digital dalam menghadirkan layanan bagi nasabah.

Head of Digital Banking PT Bank BTPN Tbk. Irwan Sutjipto Tisnabudi mengatakan visi perseroan melalui produk digital Jenius adalah menjadi life finance yang menjadi bagian dari gaya hidup orang-orang.

Menurutnya, nasabah di era digital ini tidak membutuhkan bank, melainkan layanan perbankan. Apalagi, dengan adanya pandemi Covid-19 yang membatasi pergerakan orang diyakini layanan perbankan secara digital akan dibutuhkan oleh semua segmen masyarakat.

Tidak hanya menjadi bagian dari ekosistem pembayaran di Indonesia, kata Irwan, Jenius juga ingin menjadi bagian dari ekosistem pembayaran di luar negeri melalui pengembangan fungsi dan fitur-fitur digital perseroan.

Irwan mengibaratkan tubuh yang tidak akan berfungsi tanpa darah, visi Jenius adalah menjadi the living veins di Indonesia, yaitu menjadi darah dari lifestyle masyarakat Indonesia.

"Jadi, apapun aktivitasnya, gaya hidup, ketika membutuhkan layanan keuangan, Jenius ada untuk memberikan solusi terbaik bagi nasabah di Indonesia," katanya dalam webinar dengan tema The Future of Banking, Rabu (10/6/2020).

Untuk memasuki fase new normal, katanya, perseroan telah menyiapkan fitur-fitur yang mendukung, misalnya pembukaan deposito secara online melalui Jenius.

Dalam waktu dekat, perseroan akan meluncurkan fitur personal financial management. Irwan menjelaskan, selama pendemi Covid-19, mengatur pengeluaran dan menabung menjadi hal yang sangat penting. Melalui fitur tersebut, nasabah dapat melihat cashflow-nya setiap bulan.

"Nasabah juga bisa mengkategorikan transaksinya setiap bulan sehingga tahu berapa utilitas, tabungan, dan donasi yang dilakukan agar bisa mengelola keuangan lebih baik," katanya.

Selain itu, perseroan juga akan segera menambah fitur Quick Response Indonesia Standard (QRIS).

Irwan mengutarakan, ke depan perseroan juga mengharapkan kolaborasi dengan perbankan lainnya dan perusahaan tekfin untuk bersama-sama meningkatkan digital ekosistem yang ingin dibangun di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper