Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Corona, Penghimpunan Dana Bank Tetap Tumbuh. Kok Bisa?

Berdasarkan analis uang beredar Bank Indonesia, penghimpunan DPK pada April 2020 tercatat sebesar Rp5.883,4 triliun atau tumbuh 8 persen secara tahunan.
Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Senin (16/3/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Senin (16/3/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa bank mencatatkan selama Covid-19, DPK terus bertumbuh.

Misalnya, Bank BCA yang mencatatkan pertumbuhan DPK sekitar 6-7 persen di tengah pandemi Covid-19. Bank Mandiri pun optimistis menghimpun dana murah di tengah pandemi Covid-19 dengan mampu tumbuh 3-5 persen selama tahun ini.

Pandemi Covid-19 dinilai membuat nasabah menahan konsumsi sehingga dana pihak ketiga (DPK) bank berpotensi terus bertumbuh.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan hingga saat ini tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan perbankan.

Apabila ada permasalahan, dipastikan hanya akan terjadi pada satu hingga dua. Hal itu pun tidak akan terlalu mengganggu kepercayaan nasabah terhadap bank.

Menurutnya, nasabah hingga saat ini masih memiliki kepercayaan pada bank sehingga memungkinkan DPK untuk terus bertumbuh, meskipun terjadi pandemi Covid-19 sekalipun.

"Justru karena wabah Covid-19, di mana nasabah cenderung menahan konsumsi, DPK berpotensi terus tumbuh," katanya kepada Bisnis, Minggu (14/6/2020).

Menurutnya, seiring dengan kembali dibukanya ekonomi, konsumsi masyarakat kemungkinan akan membaik. Hal ini diproyeksi membuat DPK bank tumbuh melambat.

"Bulan-bulan lalu kan DPK tumbuhnya cukup tinggi di sekitar 9 persen, kembali dibukanya ekonomi akan membuat konsumsi sedikit meningkat dan DPK melambat," katanya.

Sementara itu, berdasarkan analis uang beredar Bank Indonesia, penghimpunan DPK pada April 2020 tercatat sebesar Rp5.883,4 triliun atau tumbuh 8 persen YoY. Walaupun masih tumbuh, angka ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 9,6 persen YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper