Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bosowa Setor ke Bukopin Rp193 Miliar, Apakah Cukup?

Kookmin dikabarkan menaruh dana senilai US$200 juta di Bukopin sebagai komitmen menjadi pemegang saham pengendali. Adapun, Bosowa menempatkan dana senilai Rp193 miliar.
Bank Bukopin/Sumber: Laman Web Bosowa
Bank Bukopin/Sumber: Laman Web Bosowa

Bisnis.com, JAKARTA – Tak mau kalah dengan KB Kookmin Bank yang dikabarkan menempatkan dana di PT Bank Bukopin Tbk. sebagai komitmen menjadi pemegang saham pengendali, Bosowa Corporindo pun menyetorkan duit ke rekening penampung.

Kookmin dikabarkan menaruh dana senilai US$200 juta di Bukopin sebagai komitmen tersebut. Adapun, Bosowa menempatkan dana senilai Rp193 miliar. Apakah dana tersebut cukup untuk mempertahankan posisi Bosowa sebagai pemegang saham pengendali?

Berdasarkan prospektus akhir Desember 2019, Bukopin akan merilis 4,66 miliar lembar saham baru. Untuk mempertahankan kepemilikan saham pengendali sebesar 23,4 persen, Bosowa harus menyerap 1.090.394.452 miliar lembar saham.

Dalam surat Nomor 087982/DIR/VI/2020 yang diteken Direktur Bukopin Hari Wurianto dan Adhi Brahmantya kepada Direktur Utama Bosowa Corporindo Sadikin Aksa meminta tambahan setoran dana terkait rencana penawaran saham terbatas (rights issue).

Di dalam surat ini disampaikan kalau dana di rekening penampung (escrow account) Rp193 miliar belum mencapai jumlah yang diperlukan Bosowa untuk melaksanakan haknya sesuai dengan porsi saham sebesar 1,09 miliar lembar saham.

Disampaikan juga bahwa manajemen harus memberikan jawaban kepada OJK paling lambat pada 16 Juni 2020. Oleh karena itu, manajemen Bukopin meminta dukungan Bosowa agar dapat mencukupi penempatan dana paling lambat 12 Juni 2020.

“Sebelum syarat tersebut terpenuhi, pernyataan pendaftaran PUT V belum dapat dinyatakan efektif oleh OJK,” demikian tulis surat tersebut.

Bosowa Setor ke Bukopin Rp193 Miliar, Apakah Cukup?

Karyawan melayani nasabah Bank Bukopin di Jakarta, Rabu (8/11)/JIBI-Abdullah Azzam

Hari Wuryanto tak membantah adanya surat tersebut. Namun, menurutnya, surat itu disampaikan kepada semua pemegang saham termasuk Kookmin yang menggenggam 22 persen, negara RI 8,9 persen, Kopelindo 5,1 persen, dan sisanya publik.

“Surat ini ditujukan ke semua pemegang saham utama. Kalau tetep ikut berpartisipasi, tinggal disetorkan kekurangannya,” terangnya kepada Bisnis, Selasa (16/6/2020).

Apakah dana yang disetorkan oleh Bosowa Rp193 miliar cukup? Menurut Hari, hal itu nanti tergantung dengan harga yang disepakati dalam melakukan penawaran saham terbatas.

Komisaris Utama Bosowa Erwin Aksa menyampaikan bahwa telah menyediakan duit senilai Rp46 miliar untuk menambah dana pada rights issue. “Ada Rp46 miliar di rekening giro, tinggal dipindahkan. Tinggal harga rights issue-nya,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (16/6/2020).

Setoran dana Bosowa ini apabila dibandingkan dengan komitmen Kookmin jauh lebih kecil. Kookmin dikabarkan telah menyetorkan dana US$200 juta di rekening simpanan Bukopin.

Erwin Aksa pun mengkomentari setoran dana Kookmin. “Apa Kookmin udah nyetor, belum ada surat Bukopin enggak?”

Bosowa Setor ke Bukopin Rp193 Miliar, Apakah Cukup?

Komisaris Utama Bosowa Erwin Aksa/Bisnis-Dwi Prasetya

Seperti diketahui pada 10 Juni 2020 disebutkan bahwa Kookmin telah berkomitmen untuk menembah modal dan mengambil alih saham pengendali Bukopin. Bahkan, OJK dan manajemen Bukopin menyebutkan bahwa Kookmin mimimal menguasai 51 persen.

Kookmin disebut-sebut telah menyetorkan dana senilai US$200 juta. Namun, dalam surat permohonan kepada OJK disebutkan bahwa ada dua tahap setoran tersebut. Pertama, dilakukan pada 11 Juni 2020. Kedua, setelah proses rights issue dieksekusi.

Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK Anto Prabowo menyampaikan bahwa kebutuhan modal Bukopin pemegang saham harusnya lebih tahu dibandingkan dengan regulator.

“Dia [pemegang saham Bukopin] harusnya yang lebih tahu karena dia yang punya bank,” ujarnya.

Seperti diketahui Bukopin membutuhkan dana segar untuk meningkatkan permodalan. Rasio permodalan bank berkode saham BBKP itu pada kuartal I/2020 tercatat menyusut menjadi 12,59 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya 13,29 persen.

Internal Bukopin pernah berhitung bahwa perseroan membutuhkan dana sedikitnya Rp1,4 triliun untuk menjaga rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) di level 15 persen sampai akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper