Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mayapada Internasional Tbk. menyatakan komitmen dalam mendukung dan menerapkan keuangan berkelanjutan, termasuk melalui pembiayaan kepada para debitur.
Presiden Direktur Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi mengatakan implementasi keuangan berkelanjutan telah dilaksanakan sejak dibuatnya rencana aksi keuangan berkelanjutan (RAKB) pada 2018.
Sepanjang implementasi pada 2019, perseroan menitikberatkan pada pemetaan debitur, menyesuaikan kebijakan, dan melaksanakan pelatihan internal.
Perseroan mencatat kredit yang tersalurkan pada 2019 adalah sebesar Rp71,88 triliun atau meningkat 9,46 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dengan sektor kredit korporasi yang merupakan persentase terbesar.
Dari total kredit tersebut, Bank Mayapada mencatat portofolio kredit kategori kegiatan usaha berkelanjutan (KKUB), yang mencakup kredit berwawasan lingkungan dan kredit UMKM, sebesar Rp12,36 triliun atau 17 persen dari keseluruhan portofolio kredit.
Sementara, kredit KKUB yang disalurkan kepada segmen korporasi adalah senilai Rp1,11 triliun, di antaranya sektor usaha real estat dan konstruksi yang berwawasan lingkungan, serta perusahaan yang mengelola pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
Baca Juga
Hariyono mengatakan, dari beberapa sektor tersebut, sektor konstruksi merupakan sektor yang diprioritaskan untuk penyaluran kredit KKUB.
Hingga akhir 2019, tercatat kredit outstanding di sektor konstruksi yang masuk dalam KKUB adalah sebesar Rp719,33 miliar atau 2,28 persen dari total kredit outstanding di sektor konstruksi.
"Sektor konstruksi dipilih sebagai salah satu prioritas pembiayaan KKUB berdasarkan signifikansi komposisi terbesar pada sektor ini, yaitu mencapai 45,96 persen dari total portofolio," katanya dalam Laporan Berkelanjutan 2019 yang dikutip Bisnis, Senin (29/6/2020).
Selain itu, Hariyono mengatakan potensi dari sektor konstruksi di Indonesia masih sangat besar, mengingat permintaan kredit di sektor ini juga masih cukup banyak.
Hariyono mengutarakan, untuk lebih memperluas penyaluran kredit KKBU, perseroan masih perlu bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk mengelola dan mengidentifikasi penyaluran kredit eksisting yang masuk dalam KKUB.
Di sisi lain, perseroan juga akan mulai mengelola calon debitur maupun debitur baru secara bertahap untuk memetakan jenis usahanya yang masuk dalam KKUB.
"Untuk mendukung implementasi keuangan berkelanjutan, Bank Mayapada juga memperluas cakupan risiko kredit dengan menambah aspek sosial dan lingkungan," jelasnya.