Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Diproyeksi Pertahankan Bunga Acuan 4 Persen hingga Akhir Tahun

Saat ini suku bunga acuan Bank Indonesia berada di level 4 persen atau terendah sejak 2016.
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020).  Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis menjadi 4 persen guna mendorong percepatan pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Adapun, pemangkasan suku bunga acuan kali ini merupakan yang keempat kalinya dalam tahun ini. Sebagai gambaran juga, tingkat suku bunga 4 persen tersebut terendah sejak 2016.

Sejumlah ekonom memperkirakan BI akan lebih bersikap hati-hati dalam mempertimbangkan penurunan suku bunga acuan lebih lanjut.

Peneliti Ekonomi Senior Institut Kajian Strategis Universitas Kebangsaan Republik Indonesia Eric Alexander Sugandi memperkirakan penurunan suku bunga acuan pada bulan ini adalah yang terakhir pada tahun ini.

Menurutnya, BI akan tetap mempertimbangkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) berada di angka 4,00 persen per akhir tahun 2020.

Eric menilai, langkah lanjutan BI untuk menurunkan suku bunga ke depan akan menimbulkan beberapa risiko, utamanya pada nilai tukar rupiah dan inflasi.

"Penurunan BI7DRRR lebih lanjut pada tahun ini beresiko memberikan tekanan pada rupiah dan inflasi ketika BI sedang menjalankan kebijakan berbagi beban [burden sharing] pembayaran utang pemerintah," katanya melalui keterangan resmi, Minggu (19/7/2020).

Senada, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menilai ke depan BI akan tetap mempertahankan suku bunga pada level 4 persen pada semester kedua tahun ini, meski upaya percepatan pemulihan ekonomi domestik akan mendorong BI terus menerapkan kebijakan moneter yang akomodatif.

"Dengan mengamati pandangan BI terbaru, kami tetap berpandangan BI akan mempertahankan BI-7DRR pada 4 persen pada semester II/2020," katanya.

Sebelumnya, pada konferensi pers Kamis (16/7/2020), Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan bahwa Bank Sentral akan terus mencermati pola pemulihan ekonomi dan dampak dari penurunan suku bunga ke inflasi terkait kebijakan penurunan suku bunga lanjutan.

Salah satu faktor yang memengaruhi kebijakan suku bunga acuan BI adalah tingkat inflasi. Untuk saat ini, inflasi Indonesia berada pada kisaran yang rendah karena pelemahan daya beli masyarakat.

Namun, kata Perry, BI tidak akan segan-segan menempuh kebijakan moneter tersebut apabila ada tanda-tanda inflasi akan meningkat.

"Kalau ada tanda-tanda peningkatan inflasi, BI tidak segan-segan menempuh kebijakan di sisi moneter," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper