Bisnis.com, JAKARTA — Sebanyak 72 persen nasabah asuransi di Indonesia tercatat memiliki rencana untuk membeli tambahan asuransi akibat adanya pandemi Covid-19. Hal itu terjadi bersamaan dengan rendahnya optimisme masyarakat terhadap perkembangan penyebaran virus corona.
Berdasarkan hasil survei Manulife Asia Care terhadap 300 nasabah asuransi di Indonesia, hampir tiga per empat di antaranya menyatakan akan menambah kepemilikan polis dalam 18 bulan ke depan. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk proteksi dari adanya risiko penyebaran Covid-19.
President dan CEO PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Ryan Charland menjelaskan bahwa temuan di Indonesia itu mencatatkan angka yang lebih besar dibandingkan dengan rata-rata hasil survei di kawasan Asia, yakni 62 persen.
"Produk terkait penyakit kritis mencapai 34 persen, asuransi jiwa 30 persen, kesehatan 30 persen, dan rawat inap 29 persen adalah produk-produk asuransi baru utama yang dipertimbangkan oleh para nasabah asuransi di Indonesia," ujar Ryan, pada Selasa (18/8/2020).
Dia menjabarkan bahwa kondisi tersebut di satu sisi menjadi angin segar bagi industri karena penetrasi asuransi yang rendah di Indonesia. Menurut Ryan, tingkat penetrasi asuransi tanah air masih berkisar 2 persen, sehingga masih tergolong negara dengan penetrasi terendah di kawasan Asia, yakni di bawah 5 persen.
Dorongan untuk menambah polis asuransi pun terlihat dari besarnya kekhawatiran masyarakat terhadap kondisi pandemi di Indonesia. 74 persen responden di Indonesia mengaku bahwa penyebaran Covid-19 akan semakin serius pada semester II/2020, padahal rata-rata skor di tingkat regional sebesar 41 persen.
Baca Juga
Menurut Ryan, hasil survei di Indonesia menunjukkan optimisme masyarakat yang terendah dibandingkan dengan responden di delapan pasar Asia lainnya. Meskipun begitu, masyarakat merespon kondisinya dengan menekan tingkat risiko melalui asuransi dan gaya hidup sehat.
Survei Manulife itu menunjukkan bahwa 62 persen responden menemukan cara hidup yang lebih sehat dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19. 37 persen responden pun tercatat mulai memantau kesehatan mentalnya.
"Kesadaran terkait kesehatan meningkat dan tidak diragukan lagi bahwa mereka mulai beralih ke gaya hidup sehat. Selama 18 bulan ke depan, tren yang sama akan terus meningkat dengan 50 persen nasabah ingin lebih sehat secara fisik dan 28 persen ingin memantau kesehatan mentalnya," ujar Ryan.